SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras di gudang Bulog. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Boyolali, Pemkab memprediksi Boyolali akan surplus beras mencapai 60.000 ton.

Solopos.com,  BOYOLALI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memprediksi surplus beras Boyolali tahun ini bisa mencapai angka 60.000 ton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Surplus ini diperoleh dengan asumsi konsumsi beras masyarakat Boyolali rata-rata 8.000 ton per bulan dan produksi beras setahun yang diperkirakan mencapai 180.000 ton. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka surplus tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata hanya berkisar 50.000 ton.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, stok lumbung pangan di masing-masing kecamatan saat ini dalam kondisi aman. Stok lumbung pangan yang ada di kelompok-kelompok tani di 19 kecamatan per Jumat (2/9/2016), mencapai 132.055 kilogram untuk gabah dan 5.712 kilogram untuk beras.

“Stok lumbung itu baru yang terdata di setiap kelompok tani yang aktif. Sedangkan stok yang ada di petani dan masyarakat jauh lebih banyak,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Boyolali, Juwaris, saat berbincang dengan Espos, Jumat.

Kecamatan Ampel, Andong, Wonosegoro, dan Juwangi, tercatat memiliki stok gabah paling banyak dibandingkan kecamatan lain, masing-masing 12.377 kilogram, 12.214 kilogram, 9.896 kilogram, dan 8.903 kilogram.

Tingginya stok gabah ini ditentukan aktivitas kelompok tani di kecamatan tersebut. “Selain itu, lahan pertanian di Wonosegoro, Juwangi, dan Andong kebanyakan adalah tadah hujan. Biasanya kalau sudah mendekati kemarau, mereka harus mempersiapkan cadangan yang cukup untuk menghadapi kemarau,” ujar Juwaris.

Sedangkan stok gabah di beberapa lumbung kecamatan seperti Teras, Sawit, Boyolali, dan Selo relatif kosong. “Mungkin aktivitas penyimpanan gabah untuk stok oleh kelompok tani tidak jalan. Tetapi petani di wilayah tersebut masih bisa panen.”

Menurut Juwaris, produksi beras tahun ini cukup bisa diandalkan karena ada musim kemarau basah sehingga sampai dengan September ini masih ada petani di wilayah irigasi teknis yang masih bisa panen padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya