SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelontorkan dana sekitar Rp8 miliar untuk merehabilitasi saluran-saluran irigasi teknis sekunder Waduk Cengklik, Boyolali. Banyak dari saluran itu yang rusak berat sehingga aliran air ke lahan pertanian tak maksimal.</p><p>Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Saluran Irigasi Jawa Tengah, Shalahudin Al Faridi, mengatakan program rehabilitasi saluran sekunder Cengklik sudah sangat mendesak. Berdasarkan hasil inventarisasi, jumlah kerusakan saluran cukup banyak. Karena keterbatasan anggaran, saluran irigasi yang bakal diperbaiki hanya sepanjang 9 km.</p><p>"Anggaran yang tersedia hanya sekitar Rp8 miliar. Jadi, irigasi yang kami perbaiki adalah yang prioritas dulu," jelasnya kepada <em>Solopos.com</em>, Kamis (5/4/2018).</p><p>Sesuai rencana, saluran irigasi sekunder yang bakal diperbaiki terlebih dahulu dimulai dari titik nol Km waduk hingga ke saluran irigasi Desa Kismoyoso. Kerusakan saluran irigasi selama ini meliputi kebocoran, ambles, dan putus.</p><p>Perbaikan saluran irigasi ini akan melibatkan para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A). "Sosialisasi sudah kami lakukan. Banyak permintaan para petani, intinya minta saluran irigasi di wilayah mereka juga diperbaiki. Namun, lagi-lagi keterbatasan anggaran juga," terangnya.</p><p>Ketua GP3A Tri Mandiri, Samidi, mengatakan ada sedikitnya 50 hektare lahan pertanian yang selama ini tak terjangkau air waduk karena kerusakan saluran irigasi. Lokasi pertanian itu paling banyak di Desa Kismoyoso dan Giriroto. "Perbaikan saluran irigasi ini akan mengembalikan air yang selama ini hilang dari lahan seluas 50 hektare itu," terangnya.</p><p>Samidi menegaskan kerusakan saluran irigasi sebenarnya cukup banyak. Jika ditotal keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan irigasi tak kurang dana Rp100 miliar. "Kami sudah inventarisasi semua saluran mana saja yang rusak parah. Jika dibangun semua, Rp100 miliar bisa habis," terangnya.</p><p>Menurut dia, kerusakan saluran irigasi tak melulu karena pengaruh alam. Justru penyebab utama kerusakan irigasi, kata dia, ialah ulah manusia. "Banyak petani yang terus terang saya katakan nakal. Mereka ini gemar curi air dengan cara melubangi saluran, mencongkel batu, membuka pintu dengan kunci sendiri. Ini yang menurut saya penyebab banyak air waduk yang bocor di mana-mana," tegasnya.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya