SOLOPOS.COM - Ilustrasi pepaya (JIBI/Dok)

Pertanian Boyolali, pepaya kalina dinilai mampu berproduksi dua kali lipat.

Solopos.com, BOYOLALI–Pepaya kalina atau pepaya California dinilai mampu menghasilkan nilai produktivitas dua kali lipat dibandingkan pepaya biasa. Saat ini, petani di sejumlah wilayah sentra pepaya di Boyolali mulai memasuki masa panen pepaya kalina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Produksi Tanaman Padi dan Hortikura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, Supardi, mengatakan dari lahan pepaya kalina seluas 2.000 meter persegi, mampu menghasilkan nilai panen Rp8 juta sekali petik. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan papaya biasa yang hanya mampu menghasilakan Rp4 juta hingga Rp6 juta sekali petik.

“Petani bisa untung berlipat karena tanaman papaya kalina bisa dipetik beberapa kali dalam setahun, selama tidak ada serangan hama pengganggu tanaman,” kata Supardi, kepada Solopos. com, Jumat (5/8/2016).

Kendati ukuran pepaya kalina tidak terlalu besar, yakni hanya berbobot 1 kilogram hingga 1,5 Kilogram per buahnya, namun papaya jenis baru ini harganya lebih mahal dari jenis papaya yang lain.  Harga pepaya kalina mencapai  Rp3.000 per kilogram, atau lebih mahal dari pepaya jenis lain. Pepaya ini menyasar pangsa pasar kelas menengah ke atas.

“Maka tidak heran pepaya jenis kalina ini banyak dijual dan dijumpai di supermarket dan pasar swalayan modern di kota kota besar seperti Solo, Jogja, Semarang.”

Menurut  Supardi, jenis papaya ini disukai kalangan menengah ke atas karena rasanya manis dan awet atau tidak mudah busuk sehingga bisa dikonsumsi untuk beberapa hari.

Tingginya produktivitas pepaya jenis kalina, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terus menambah luas lahan untuk budi daya pepaya ini.

Tahun 2016, luas lahan budidaya pepaya kalina mencapai 15 hektar yang tersebar di Kecamatan Mojosongo, Musuk, dan Teras. Program pepaya kalina merupakan program pengembangan tanaman pepaya yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.

Pepaya Kalina yang panen pada awal Juli 2016 ini merupakan hasil tanam pada bulan Juli  2015 lalu karena papaya ini bisa dipanen setelah berumur  10 hingga 12 bulan.  Pada tahun ini, APBD Boyolali juga mengalokasikan anggaran untuk menambah areal tanam pepaya kalina seluas 15 hektare.

Pengembangan papaya akan dilaksanakan akhir Agustus ini di wiayah Kecamatan Teras. “Pengembangan papaya jenis ini harapannya bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pepaya di Boyolali,” imbuh Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya