SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Boyolali, banyak petani cabai di lereng Merapi dan Merbabu yang gagal panen.

Solopos.com, BOYOLALI — Produksi cabai petani di wilayah lereng Merapi dan Merbabu, Boyolali, menurun drastis. Kondisi inilah yang menyebabkan harga cabai di pasaran meningkat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Harga cabai di tingkat petani juga sudah tinggi. Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, berkurangnya produksi dan pasokan cabai di Boyolali disebabkan banyak petani yang gagal panen.

Di sisi lain, ada juga petani yang baru selesai menanam tembakau sehingga saat ini masih mengolah lahan sebelum ditanami cabai.

Ketua Kelompok Tani Utomo Desa Gedangan, Cepogo, Widodo, menyampaikan saat ini tidak banyak petani yang menanam cabai. “Baru saja selesai tanam tembakau. Kalaupun ada yang tanam cabai, paling cabai keriting merah dan cabai rawit itu sangat sedikit,” ujar Widodo, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (2/11/2016).

Dia pun tidak menampik kenaikan harga cabai di pasaran karena harga di tingkat petani juga sudah tinggi. Cabai keriting merah misalnya, saat ini mencapai Rp51.000/kilogram (kg) hingga Rp52.000/kg di tingkat petani. Di Pasar Cepogo bisa mencapai Rp55.000/kg.

Sedangkan harga cabai rawit di tingkat petani Rp40.000-Rp43.000/kg. “Harga cabai terendah sepanjang tahun ini adalah Rp18.000/kg. Prediksi kami, harga cabai masih berpotensi meningkat sampai dengan akhir tahun. Harga saat ini belum mencapai titik tertinggi. Ini seperti siklus musiman, saat akhir tahun produksi di tingkat petani pasti berkurang,” papar Widodo.

Di Kelompok Tani Utomo Gedangan, saat ini hanya bisa berproduksi cabai rata-rata 1,5 kuintal hingga 2 kuintal per pekan. Petani asal Desa Samiran, Kecamatan Selo, Mujianto, menyampaikan cuaca ekstrem menjelang akhir tahun ini menyebabkan petani cabai gagal panen.

Kondisi ini juga mengakibatkan pasokan cabai ke pasar berkurang. “Banyak tanaman cabai yang terserang penyakit patek dan busuk. Punya saya juga banyak yang gagal panen,” kata dia.

Kalaupun ada yang bisa dipanen, kata dia, harga cabai di tingkat petani rata-rata saat ini berkisar Rp50.000/kg. “Ya, sudah sangat mahal. Bahkan prediksi saya masih akan naik lagi, seperti pengalaman September 2015 harga cabai di tingkat petani bisa mencapai Rp65.000/kg,” ujar Mujianto.

Pedagang Pasar Boyolali Kota, Lastri, 62, harga cabai dua hari terakhir terus naik. Cabai besar per Rabu kemarin sudah menyentuh harga Rp60.000/kg padahal sehari sebelumnya masih Rp52.000/kg.

Begitu pula cabai keriting yang sudah mencapai Rp60.000/kg. “Sehari sebelumnya masih Rp50.000/kg,” ujar Lastri.

Cabai rawit di Pasar Boyolali Kota juga terus naik menjadi Rp45.000/kg dari harga sebelumnya Rp40.000/kg. “Harga cabai terus naik sejak lima hari lalu. Sudah biasa kalau musim hujan pasti harga sayuran naik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya