SOLOPOS.COM - Tanaman padi di wilayah Donohudan, Ngemplak,Boyolali, dipanen lebih awal, Kamis (4/1/2018). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali, hasil pertanian MT kali ini lebih bagus ketimbang sebelumnya.

Solopos.com, BOYOLALI — Para petani di wilayah Kecamatan Ngemplak, Sambi, dan Nogosari, Kabupaten Boyolali, bakal panen raya selama Januari 2018. Panen pada musim tanam (MT) I kali ini dipastikan menjadi panen terbaik dibandingkan pada MT II dan MT III.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Tri Mandiri, Samidi, mengatakan sebagian lahan padi di wilayah Ngemplak, Sambi, dan Nogosari bahkan sudah ada yang panen. Berdasarkan hasil pantauannya, rata-rata hasil pertanian MT I cukup menggembirakan.

“Saya pantau di daerah-daerah, rata-rata sangat bagus pertaniannya pada MT I ini. Hanya sebagian kecil saja yang hasilnya masuk rata-rata,” jelas dia, Kamis (4/1/2018).

Tak hanya hasil panen padi yang menggembirakan, Samidi juga mengapresiasi harga gabah kering di pasaran yang cukup stabil. Berdasarkan pantauan di pasar-pasar, harga gabah kering di pasaran rata-rata Rp5.00/kg0 hingga Rp5.300/kg.

Harga ini terbilang terbaik sepanjang tahun musim panen padi. “Di Desa Dibal, Pandeyan, Donohudan, Sindon, bagus semua panennya. Kegagalan panen enggak ada yang di bawah 70%,” terangnya.

Samidi manargetkan, panen raya serentak pada pertengahan Januari 2018. Saat ini, pihaknya tengah melobi keluarga Presiden Jokowi untuk turut meresmikan panen raya di Boyolali.

“Soal siapa yang bakal mewakili, itu hak Pak Presiden. Yang jelas, kami mengundang Presiden untuk menyaksikan panen raya di Boyolali, tepatnya di Desa Dibal,” bebernya.

Panen raya di Desa Dibal, jelasnya, sekitar 150 hektare. Disusul di Pandeyan yang mencapai 70-an hektare. Masing-masing di Desa Donohudan dan Sindon diperkirakan 70-an hektare. “Yang hasil pertaniannya kurang bagus tak sampai 20%. Desa Dibal, sebagian besar bagus-bagus hasiln panennya,” terangnya.

Berdasarkan pantauan, di sejumlah lahan pertanian sebagian sudah dipanen tanaman padinya. Lahan tersebut salah satunya di Desa Donohudan. Hal ini terkait dengan MT I yang tak dilakukan secara serentak. Salah satu penyebabnya ialah sulitnya mencari tenaga buruh.

Kades Dibal, Budi Setyono, menyatakan siap jika desanya digunakan sebagai lokasi panen raya oleh Presiden Jokowi atau Menteri Pertanian. Menurutnya, hasil panen kali ini juga tak bisa dipisahkan dari bibit bantuan dari pemerintah beberapa waktu lalu.

“Jadi, kalau ada panen raya diselenggarakan di Desa Dibal dan mendatangkan Pak Jokowi atau Menteri Pertanian malah bagus. Kami ingin tunjukkan bahwa ini lho hasil pertaniannya,” jelasnya.

Budi memastikan lebih 85% hasil pertanian di wilayah Ngemplak, Sambi, dan Nogosari pada MT I cukup menggembirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya