SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah (Dok. SOLOPOS)

Sekitar 15 hektare sawah di Pandeyan, Boyolali, menjadi sawah tadah hujan sejak ada tol Soker.

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 15 hektare (ha) lahan pertanian irigasi teknis di sisi selatan Tol Solo-Kertosono (Soker), Dukuh Menjing, Desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali, berubah menjadi sawah tadah hujan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penyebabnya, saluran irigasi yang melintasi di bawah jalan Tol Soker tak berfungsi karena tertimbun sisa-sisa material dan pasir. Salah satu pemilik sawah, Widodo, mengatakan perubahan sawah irigasi teknis menjadi sawah tadah hujan ini sangat disesalkan. Hal ini secara langsung maupun tak langsung membuat produksi pertanian di wilayah Ngemplak menurun, baik kualitas maupun volumenya.

“Dulu, baik musim hujan atau tidak kami bisa bercocok tanam. Sekarang karena saluran irigasi teknis pampat, saat musim kemarau kami tak bisa bercocok tanam,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (19/12/2017).

Widodo mengatakan 15 ha lahan sawah di Dukuh Menjing tersebut digarap setidaknya oleh 60-an petani. Selama ini, lahan pertanian mereka tersuplai air dari Waduk Cengklik melalui saluran irigasi teknis. Namun, tak lama setelah Tol Soker dibangun, saluran irigasi buatan pelaksana tol tak berfungsi.

Ukuran saluran irigasi dinilai terlalu kecil dan tertutup sehingga tak bisa dibersihkan dan rentan tertimbun pasir atau sisa-sisa material. “Petani di Pandeyan tak pernah neka-neka. Proyek tol dibangun, petani juga tak menolak. Cuma sawah kami jangan dimatikan,” kata petani lainnya, Wiji.

Selain masalah saluran irigasi yang pampat itu, sambung Wiji, warga dan petani juga meminta dibuatkan jalan alternatif selama pembangunan underpass di Dukuh Menjing. Saat ini, warga kerepotan dan bahkan sering terpeleset ketika hendak ke seberang desa melintasi jalan terjal.

“Jalan penghubung dukuh kan tertutup proyek tol. Nah, warga kan menghentikan proyek itu sebelum dibangunkan jalan alternatif itu,” paparnya.

Pelaksana humas Tol Soker di lapangan, Supriyanto, menjelaskan masalah tersebut sudah mendapatkan respons hari itu juga. Dia mengaku sudah menemui warga dan petani. Pimpinan pelaksana tol meninjau langsung ke lokasi.

“Hari ini [selasa] pimpinan sudah ke lokasi langsung dan mengabulkan permintaan warga. Bahkan, jalan alternatif langsung dipadatkan. Besok mungkin pengecoran,” paparnya.

Soal saluran irigasi yang pampat juga telah mendapatkan perhatian pelaksana tol. Dalam waktu dekat, saluran irigasi yang pampat itu segera dibereskan. “Teknisnya nanti petugas di lapangan yang tahu. Apakah dibersihkan atau dibikin baru,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya