SOLOPOS.COM - Para petani bersama-sama membersihkan saluran irigasi Waduk Cengklik di Desa Potronayan, Nogosari, Boyolali, dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia, Rabu (22/3/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali, petani yang tergabung dalam P3A menghidupkan kembali saluran irigasi.

Solopos.com, BOYOLALI – Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Tri Mandiri berupaya menghidupkan kembali saluran irigasi Waduk Cengklik sayap kiri agar bisa mengalir kembali ke lokasi terjauh sepanjang 14 km, yakni ke Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Rabu (22/3/2017), para petani dari P3A bekerja bakti membersihkan saluran irigasi sayap kiri di wilayah Desa Potronayan, Nogosari. Para petani membabat rumput ilalang, tanaman penggangu aliran air, serta sampah di sungai. Saluran di desa itu selama ini tak teraliri air Waduk Cengklik karena volume waduk menyusut serta kerusakan saluran irigasi.

“Hari ini sampai sepekan ke depan, kita kerja bakti terus membersihkan saluran irigasi skunder ini. Setelah itu, waduk dibuka terus sampai air mengalir ke Desa Giriroto,” ujar Ketua Gabungan P3A Tri Mandiri, Samidi, di sela-sela kerja bakti di saluran irigasi Desa Potronayan.

Menurut Samidi, saluran irigasi sayap kiri memiliki panjang 14 km. Mulai pekan depan, kata dia, pintu Waduk Cengklik sayap kiri akan dibuka terus hingga aliran sampai ke Giriroto. Ia optismitis upaya GP3A mengembalikan kejayaan saluran irigasi bersejarah itu terwujud.

“Kami sudah diingatkan oleh keluarga Pak Jokowi di Desa Giriroto. Intinya, kejayaan petani harus dibangkitkan. Salah satunya saluran irigasi harus bisa kembali mengalir sampai ke Desa Giriroto,” jelasnya.

Menurut Samidi, jika saluran irigasi sayap kiri mengalir hingga ke Desa Giriroto, ada ratusan hektare sawah yang akan terselamatkan. Di Desa Sobokerto, misalnya ada 47 ha sawah yang bakal teraliri.

Di Desa Ngesrep, Sindon, dan Kenteng, masing-masing ada lahan pertanian seluas 55 ha, 125 ha, 35 ha. Adapun di Desa Potronayan, Sembungan, Mangungm Jeron, Kismoyoso, dan Giriroto mencapai seratusan hektare lebih lahan pertanian yang teraliri air.

“Perkiraan kami, nanti air yang dialirkan ialah 900 liter per detik dari pintu waduk. Dulu, air pernah sampai 1.100 liter per detik,” terangnya,” ujarnya.

Koordinator Perwakilan Balai (Koperbal) Pengawas Sumber Daya Air (PSDA), Bambang Eko Jatmoko, mengatakan peringatan hari Air Sedunia menjadi momentum untuk menyukseskan program swasembada pangan Nasional melalui perbaikan saluran irigasi.

Dengan perbaikan saluran irigasi, produksi pertanian bisa meningkat. “Dan ini harus didukung secara penuh. Pertanian adalah penopang utama bangsa kita,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya