SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pertanian Boyolali, hama penggerek batang merajalela.

Solopos.com, BOYOLALI — Hama penggerek batang menyerang 126 hektare dari total 6.772 hektare lahan padi di Kabupaten Boyolali. Tanaman padi yang terserang hama tersebut rata rata berumur 21 hingga 42 hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data yang diterima  di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, lahan pertanian yang terserang hama penggerek batang tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Sambi seluas 35 hektare.

Kemudian Boyolali Kota seluas 22 hektare, Sawit seluas 16 hektare, Banyudono seluas 19 hektare, Ngemplak seluas 16 hektare, Mojosongo seluas 12 hektare, Teras seluas 4 hektare, dan Nogosari seluas 2 hektare.

Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman Dispertanbunhut Boyolali, Iskak Harjono, mengatakan serangan penggerak batang atau dalam bahasa Jawa disebut beluk disebabkan kondisi lahan tanaman padi yang lembap akibat curah hujan cukup tinggi.

“Curah hujan yang tinggi menyebabkan hama penggerak batang cepat berkembang dan menyerang dengan cepat,” kata Iskak, Kamis (24/11/2016).

Untuk mengurangi serangan hama penggerek batang, dia berharap petani mengurangi kelembaban lahan pertanian dengan cara membuat saluran di dalam areal tanaman padi. Namun jika sudah terjadi serangan maka harus disemprot insektisida tabur saat pemupukan untuk merangsang tumbuhnya tunas padi baru.

Selain hama penggerak batang, hama yang perlu diwaspadai saat ini adalah hama blas. Hama ini sudah menyerang sedikitnya 10 hektare tanaman padi di Boyolali yakni di Sawit seluas 7 hektare dan di Banyudono seluas 3 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya