SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Tegalan yang selama ini memisahkan antara satu lahan dan lahan lainnya sudah tidak ada

Harianjogja.com, BANTUL—Kepemilikan petak-petak sawah yang kecil menjadi salah satu sebab tidak efektifnya lahan garapan di Bantul, baik dari segi pengolahan tanah maupun sistem pengairan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul mendorong konsolidasi lahan yaitu upaya penggabungan beberapa petak sawah menjadi lahan yang lebih luas tanpa tegalan.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Peternakan Bantul, Pulung Haryadi, mengatakan kantornya tengah memproses konsolidasi lahan seluas 6,5 hektare di Bulak Ngrancak, Blawong, Jetis. Lahan seluas itu merupakan penyatuan lahan milik sekitar 75 petani yang masing-masing memiliki lahan seluas 1.000 sampai 2.000 an meter persegi saja.

“Rata-rata lahan di Bantul itu kecil-kecil, maka dikonsolidasikan seperti ini,” ucapnya, Minggu (16/7/2017). Banyak manfaat yang akan didapatkan petani lewat konsolidasi lahan pertanian ini, seperti sistem pengairan akan lebih merata sebab tegalan yang selama ini memisahkan antara satu lahan dan lahan lainnya sudah tidak ada.

“Tidak ada yang berebut air dan ditahan lama di salah satu petak sawah,” ucapnya. Selain itu, tenaga untuk mengolah tanah juga akan lebih efisien sebab dikelola secara berkelompok sehingga para petani pun bisa bergiliran dalam perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya