SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

Lahan seluas 152 hektare di Bantul terserang hama Wereng Batang Coklat (WBC)

Harianjogja.com, BANTUL– Lahan seluas 152 hektare di Bantul terserang hama Wereng Batang Coklat (WBC). Sebanyak dua hektare diantaranya dipastikan gagal panen alias puso.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Petugas Pengendali Organisme Tanaman Pengganggu (PPOPT) Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Widodo mengatakan, serangan wereng mulai dilaporkan sejak Juni lalu. Sampai sekarang tercatat 150 hektare lahan terpapar serangan dan dinyatakan waspada. Lahan tersebut tersebar di 17 kecamatan di Bantul.

Sementara sebanyak dua hektare lainnya telah dinyatakan puso yaitu lahan padi Kecamatan Pundong. “Dinyatakan waspada kalau serangan wereng jumlahnya lima hingga sepuluh ekor per batang. Kalau puso itu serangan wereng dalam satu batang sudah lebih dari 100 ekor,” jelas Widodo, Jumat (14/7/2017).

Sebanyak dua hektare lahan yang gagal panen ditambahkannya karena kerusakan tanaman padi akibat hama wereng tersebut telah mencapai 75% sehingga tidak bisa diselamatkan. Sementara pada status waspada, tingkat kerusakan tanaman baru sebesar 25%.

Apabila tak segera dikendalikan, 150 hektare tanaman tersebut juga terancam gagal panen seperti yang terjadi di Pundong. “Mengapa serangan terparah di Pundong, karena di sana terdapat banyak air untuk tanaman. Hama wereng lebih senang muncul di tanaman yang agak basah,” ujar dia.

Saat ini petugas hama tengah gencar memerangi hama wereng menggunakan pestisida hayati Beauvaria bassiana. Penyemprotan hama dilakukan di lahan seluas 647 hektare.

Penyemprotan dilakukan di lahan yang telah berstatus waspada maupun belum. Petugas telah memantau paparan hama wereng di berbagai wilayah menggunakan pesawat tanpa awak alias drone.

“Yang bukan berstatus waspada itu, ditemukan juga wereng tapi kecil. Jadi setiap ada penemuan wereng dilakukan pencegahan kerusakan dengan penyemprotan,” lanjutnya.

Penyemprotan agen hayati tersebut menurutnya cukup efektif mencegah serangan lebih parah. Beauvaria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa).

Jamur ini memerlukan hama wereng sebagai makanan. Alhasil, keberadaan jamur tersebut dapat memakan hama wereng tanpa mematikan organisme hidup lainnya yang juga menjadi predator hama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya