SOLOPOS.COM - Harga gas elpiji (LPG) 3 kg disebut-sebut akan naik. (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah daerah diminta tidak gegabah menaikkan harga jual elpiji 3 kg di tengah reli inflasi pada paruh kedua tahun ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pemerintah pusat tetap menahan harga jual eceran elpiji 3 kilogram di posisi Rp4.250 per kilogram kendati harga keekonomian komoditas itu sudah menyentuh Rp19.609 per kilogram pada tahun ini.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Kami berharap tidak ada penyesuaian harga, mengingat harga elpiji 3 Kilogram yang ditentukan pemerintah juga tidak ada perubahan,” kata Irto saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).

Kendati demikian, dia menampik adanya kenaikan harga jual eceran elpiji 3 Kilogram di tengah masyarakat.

Alasannya, pemerintah tetap mengamanatkan disparitas harga yang cukup lebar itu ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Harga elpiji 3 Kilogram masih tetap,” tuturnya.

Baca Juga: Kesulitan Mencari Gas Melon, Warga Solo Curhat ke Pemkot

Tingkat inflasi Juli 2022 tercatat mencapai 4,94% (year-on-year/yoy) dan menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Inflasi terus meningkat, bahkan ketika pemerintah sudah menaikkan outlook inflasi tahun ini ke rentang 3,5% hingga 4,5%.

Sebelumnya, Energy Watch melaporkan sejumlah pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat belakangan mengerek naik harga jual eceran elpiji 3 kilogram subsidi ke angka Rp18.750.

Manuver sebagian pemerintah daerah itu dikhawatirkan ikut mendorong kenaikan harga komoditas di kawasan lain yang belakangan mengerek naik inflasi pada paruh kedua tahun ini.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menuturkan laporan itu disusun setelah memantau harga jual eceran komoditas gas melon hasil subsidi di sejumlah kawasan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sejak awal tahun ini.

Baca Juga: Waduh! Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Tulung Klaten

Mamit mengatakan kenaikan harga jual eceran baru terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.

“Ini benar-benar memberatkan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat yang memang masih belum siap dengan kondisi saat ini,” kata Mamit saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).

Sejumlah kabupaten atau kota yang telah menaikkan harga komoditas gas melon subsidi itu di antaranya Bekasi, Cirebon, Majalengka hingga Tasikmalaya.
Menurut dia, keputusan kenaikan harga itu didorong oleh permintaan himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas (Hiswana Migas) untuk menyesuaikan kembali harga jual eceran di tengah ongkos logistik dan inflasi yang tinggi saat ini.

“Biasanya kalau sudah ada satu daerah menaikkan harga akan diikuti dengan daerah yang lainnya makanya ini mudah-mudahan terjaga, ini kita kawal terus,” kata dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pertamina Minta Pemda Tak Naikkan Harga Jual Eceran LPG Subsidi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya