SOLOPOS.COM - Petugas SPBU di Surabaya, mengisi BBM Pertamax Turbo ke kendaraan Tim Ekspedisi Energi 2022 wilayah timur, Selasa (21/6/2022).

Solopos.com, JAKARTA—Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Pertamina Patra Niaga menaikkan kembali harga untuk bahan bakar minyak (BBM) komersial jenis Pertamax. Langkah itu diambil lantaran harga komoditas energi itu berfluktuatif mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menerangkan harga Pertamax tidak disesuaikan beberapa bulan terakhir mengikuti tren asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP). Konsekuensinya, harga jual Pertamax terdapat selisih yang lebar dari keekonomiannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tercatat sejak Maret hingga September 2022, BBM RON 92 yang setara Pertamax sudah disesuaikan secara berkala oleh badan usaha lain, sedangkan Pertamax baru sekali penyesuaian harga pada April lalu,” kata Irto melalui keterangan pers, Minggu (4/9/2022).

Baca Juga: Pelatihan menulis opini

Dengan tren ICP yang masih cukup tinggi pada Agustus lalu sekitar US$94,17 per barel, Pertamina Patra Niaga menetapkan harga baru Pertamax yang berlaku mulai 3 September. Harga jual Pertamax ditetapkan Rp14.500 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp12.500 untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen.

“Penetapan harga ini sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Jika dibandingkan dengan seluruh produk RON 92, harga Pertamax masih paling kompetitif,” kata Irto.

Dia menambahkan penyesuaian harga ini akan terus diimbangi dengan ketersediaan stok serta jaminan distribusi ke seluruh SPBU di Indonesia.

“Ke depan harga Pertamax akan terus dievaluasi mengikuti tren harga minyak dunia, ini sudah berlaku ketika kemarin Pertamina mengevaluasi dan menurunkan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah tetap menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar hingga Pertamax kendati harga minyak mentah dunia belakangan terkontraksi cukup dalam dari level US$100 per barel. Pemerintah mengerek harga Pertamax nonsubsidi dari angka Rp12.500 ke posisi Rp14.500 per liter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan harga minyak mentah dunia masih cenderung fluktuatif kendati terlihat pelemahan belakangan ini. Dengan demikian, Arifin menegaskan harga minyak mentah di perdagangan hari-hari ini tidak dapat menjadi patokan untuk kebijakan jangka panjang.

“Harga minyak mentah trennya turun naik setiap hari, ini tidak bisa dijadikan patokan jangka panjang,” kata Arifin saat konferensi pers di Istana Negara, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: Manajemen & kebijakan redaksi

Menilik situasi itu, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Pertalite dari posisi awal Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, diikuti Solar subsidi dari harga awal Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Data Bloomberg hingga Sabtu (3/9/2022) 14.18 WIB menunjukkan harga minyak mentah Brent berada di angka US$93,02 per barel untuk pengiriman November. Harga itu kembali mengalami penguatan tipis 0,71 persen dari posisi perdagangan kemarin.

Tren penguatan harga yang relatif kecil juga diikuti jenis minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Oktober 2022. Pada perdagangan hari ini, WTI dipatok dengan harga US$86,87 per barel atau naik 0,30 persen dari posisi sebelumnya.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pertamina: Harga Pertamax Kompetitif Meski Naik Jadi Rp14.500

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya