SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Pertambangan Klaten, satu orang penambang manual tewas tertimpa longsor.

Solopos.com, KLATEN–Seorang penambang pasir manual di Sidorejo, Kecamatan Kemalang, tewas setelah tertimpa tebing yang longsor di Kali Woro Kemalang, Sabtu (24/9/2016). Korban diketahui bernama Tarmini, 35, warga Karangbutan RT 013/RW 005, Sidorejo, itu langsung dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) desa setempat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tewasnya seorang penambang pasir manual itu bermula saat Tarmini menambang pasir bersama suaminya, Sarno dan tetanggnya, Dalinu, mulai pagi hari. Penambangan pasir itu berada di bawah tebing di kawasan Kali Woro Kemalang setinggi kurang lebih 10 meter. Tepat pukul 11.00 WIB, tebing berupa cadas yang ada di atas Tarmini tiba-tiba longsor. Nahas, longsoran cadas itu menimpa Tarmini. Seketika itu pula, Tarmini langsung meregang nyawa. Disinyalir, kepala Tarmini turut pecah lantaran terkena longsoran tebing.

Begitu proses evakuasi rampung, jasad Tarmini langsung dimakamkan di TPU Sidowarno. Proses evakuasi di lokasi kejadian dilakukan beberapa relawan dan warga setempat.

“Memang benar ada kejadian itu. Tapi, hingga sore ini [kemarin], kejadian itu belum dilaporkan secara resmi kepada kami. Sore ini, kami langsung mengecek ke desa setempat,” kata Kapolsek Kemalang, AKP Nurwadi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Faizal, kepada Solopos.com, Sabtu.

AKP Nurwadi mengakui jumlah penambang pasir manual di Kemalang mengalami peningkatan signifikan dalam dua bulan terakhir. Hal itu dampak dari ditutupnya beberapa usaha penambangan pasir ilegal di kawasan Kemalang. Dalam berbagai kesempatan, jajarannya berulang kali mengingatkan warga agar berhati-hati saat menambang pasir.

“Setiap kali pertemuan dengan warga, kami selalu mengingatkan agar hati-hati,” katanya.

Terpisah, Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan penambangan pasir rakyat memang menjamur di sepanjang Kali Purbo. Sebagian besar, para penambang rakyat tak memperhatikan keselamatan saat beraktivitas.

“Keselamatan itu yang terpenting. Kami memohon warga yang ingin menambang harus memperhatikan keselamatan diri. Jangan gara-gara uang Rp300.000 per hari, keselamatan diri diabaikan. Apalagi, saat ini masih berlangsung hujan. Tebing-tebing di Kali Woro itu gampang longsor kalau musim penghujan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya