SOLOPOS.COM - Lokasi lahan di Dukuh Tawang, Desa Sidorejo, Kemalang yang ditambang Narso, 56, warga setempat bersama anak serta menantunya, Selasa (26/4/2016). Anak dan menantu Narso yang merupakan perempuan meninggal dunia setelah tertimpa material berupa pasir dan batu. (Taufik Sidiq/JIBI/solopos)

Pertambangan Klaten, warga Dukuh/Desa Bawukan, Kemalang tewas tertimpa tebing.

Solopos.com, KLATEN–Aktivitas penambangan manual di kawasan lereng Gunung Merapi kembali memakan korban. Paimin Warno Miharjo, 60, warga Dukuh Bawukan, Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang meninggal dunia setelah tertimpa tebing longsor saat menambang di wilayah Dukuh Kaligompyong, Desa Balerante, Kemalang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban melakukan aktivitas penambangan pasir secara manual Selasa (31/5/2016) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, korban menambang bersama empat rekannya. Saat korban menyandarkan tangga pada bak truk yang akan diisi pasir, tiba-tiba tebing yang berjarak sekitar dua meter dari korban runtuh. Material tebing setinggi tujuh meter itu menimpa tubuh korban hingga meninggal dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolsek Kemalang, AKP Nurwadi, mengatakan korban terkubur material berupa pasir setebal 1,5 meter. Saat ditemukan, korban dalam kondisi luka parah pada bagian kepala dan kaki kiri mengalami patah tulang. “Untuk selanjutnya korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” kata Kapolsek, Selasa.

Sementara itu, Kadus I Desa Balerante, Jainu, mengatakan aktivitas penambangan dilakukan di lahan salah satu warga. Ia menjelaskan kegiatan penambangan secara manual itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
“Penambangan di kebun milik warga di sisi utara kantor desa, sudah berlangsung sekitar dua tahun ini. Jadi, bukan di alur Kali Woro,” katanya.

Ia menjelaskan evakuasi korban berlangsung sekitar satu jam. “Evakuasi dilakukan secara manual dan menggunakan alat berat untuk menyingkirkan pasir-pasir itu,” urai dia.

Selain korban jiwa, longsornya tebing itu juga membuat truk mengalami rusak parah. Truk rusak pada bagian bak lantaran tertimpa material tebing.
Sebelumnya, peristiwa penambang manual meninggal dunia lantaran tertimpa longsor terjadi di Dukuh Tawang, Desa Sidorejo, Kemalang, Selasa (26/4/2016). Dari peristiwa itu, dua penambang masing-masing bernama Sarjiyem, 30, dan Legiyem, 32, itu meninggal setelah tertimpa material longsor saat menambang di lahan milik orangtua mereka. Selama ini, aktivitas penambangan manual belum mengantongi izin.

Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan warga nekat tetap melakukan kegiatan penambangan manual lantaran berkaitan dengan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ia berharap segara ada payung hukum yang jelas bagi penambang rakyat sehingga proses pembinaan dan pengawasan bisa maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya