SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertambangan Klaten, aktivitas penambangan di Klaten kembali memakan korban jiwa.

Solopos.com, KLATEN — Aktivitas penambangan di kawasan lereng Gunung Merapi, Klaten, kembali memakan korban jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang perempuan penambang manual, Jeminah, 45, warga Dukuh Karangbutan Lor, RT 013/RW 006, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, tewas setelah tertimpa longsoran batu. Selama dua tahun terakhir, sekitar tujuh penambang meninggal dunia di lokasi penambangan. Baca juga: Penambang Pasir Manual di Kemalang Tewas Tertimpa Longsor.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi Kamis (3/11/2016) sekitar pukul 07.00 WIB. Jeminah menambang bersama anaknya, Jumiyati, 28, dan menantunya, Parman, 28, di alur Kali Woro dekat jalur penyeberangan Desa Sidorejo-Belarante.

Lokasi penambangan berada di sekitar Sabo Dam 1 Karangbutan, Kali Woro. Saat menambang, bagian belakang tubuh korban tertimpa batu berdiameter sekitar 50 sentimeter yang jatuh dari ketinggian 2,5 meter.

Akibatnya, Jeminah meninggal dunia sementara anak dan menantunya selamat. “Korban sempat dibawa ke rumah sakit [RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro] untuk mendapat perawatan namun kemudian meninggal dunia,” kata Kapolsek Kemalang, AKP Nurwadi, Kamis.

Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan kejadian penambang manual meninggal dunia akibat tertimpa longsor bukan kali pertama ini terjadi. Selama dua tahun terakhir, sekitar tujuh penambang manual tewas akibat tertimpa material longsor.

Mayoritas longsor terjadi di tebing sungai. “Musibah ini menjadi pengingat bagi warga yang menambang untuk lebih berhati-hati dan waspada saat menambang,” kata dia.

Pri menuturkan imbauan sudah sering disampaikan ke para penambang manual. Imbauan disampaikan melalui pemerintah kecamatan setempat.

“Kami bersama muspika dan kepala desa melalui RT/RW setempat sudah mengimbau ke penambang rakyat supaya hati-hati utamanya di kawasan rawan longsor. Itu sudah disampaikan berulang kali. Kami berharap kejadian ini untuk kali terakhir,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya