SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kali Woro (JIBI/Solopos/Dok)

Pertambangan Klaten, empat penambang manual di Kaliworo terluka akibat tertimpa longsor

Solopos.com, KLATEN — Empat penambang manual mengalami luka-luka setelah tertimpa longsoran tebing Kali Woro, wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Kamis (12/1/2017) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Klaten, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB ketika para penambang bekerja di alur Kali Woro. Lokasi penambangan berada di sekitar cekdam 1 Karangbutan. (Baca juga: Satu Penambang Manual Tewas Tertimpa Baru di Kemalang)

Saat menambang, salah satu korban tertimpa longsoran tebing. Tiga penambang lainnya yang mengetahui peristiwa itu lantas berupa menolong. Namun, tebing kembali longsor dan menimpa ketiga korban lainnya.

Penambang lainnya yang mengetahui peristiwa itu lantas menyelamatkan keempat orang tersebut dari reruntuhan material tebing dan membawa mereka ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Soeradji Tirtonegoro.

Para korban diketahui bernama Untung, 30, Muhtimin, 38, Toyib, 28, dan Slamet, 27. Keempat korban berasal dari Kabupaten Wonosobo yang menginap di salah satu rumah warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, untuk bekerja sebagai penambang di alur Kali Woro.

Kapolsek Kemalang, AKP Nurwadi, mengatakan tebing yang longsor berketinggian sekitar 1 meter. Keempat korban mengalami luka pada beberapa bagian tubuh seperti kepala, bahu, serta kaki akibat tertimpa reruntuhan material berupa pasir dan batu.

“Sampai Kamis siang keempat korban masih menjalani perawatan di RSUP. Kondisi para korban ada yang luka berat dan ringan,” kata dia.

Kapolsek menjelaskan sebelumnya aparat Polsek Kemalang sudah memasang spanduk imbauan agar para penambang tak melakukan aktivitas di daerah berbahaya seperti di bawah tebing yang labil. Imbauan langsung juga sudah disampaikan ke penambang. (Baca juga: Pemkab Kesulitan Tertibkan Penambang Manual, Ini Penyebabnya)

“Lokasi tebing longsor itu termasuk kawasan yang kami datangi untuk sosialisasi. Tentu imbauan akan terus kami sampaikan ke penambang untuk meminimalkan peristiwa serupa,” ungkapnya.

Camat Kemalang, Pri Harsanto, mengatakan selama ini banyak warga dari kabupaten lain seperti Sleman, Boyolali, serta Wonosobo yang bekerja sebagai penambang di Kemalang. Jumlahnya pun tak bisa diperkirakan lantaran selama ini penambang manual tak berizin.

“Jadi ya hanya datang langsung ikut menambang. Jumlah penambang manual juga tidak bisa diperkirakan karena selama ini tidak berizin,” urai dia.

Pri Harsanto berharap segera ada regulasi yang mengatur para penambang manual. “Kembali lagi ke regulasi penambangan rakyat. Dengan regulasi itu nanti ada ketentuan yang harus dipatuhi para penambang manual. Kalau ada yang ilegal atau melanggar aturan bisa langsung ditindak tegas,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya