SOLOPOS.COM - Suasana kerja di bengkel pabrikasi unit kapal perang PT PAL Indonesia di Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Pertahanan negara akan menghadapi tantangan serius seiring munculnya perang yang disebut Panglima TNI sebagai proxy war, untuk menguasai energi Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan peta konflik dunia pada masa depan akan mengalami pergeseran seiring dengan habisnya sumber energi fosil. Menurutnya, saat ini lebih dari 70 persen konflik di dunia berlatar belakang energi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selanjutnya konflik akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/12/2015), Gatot mengatakan di belahan bumi ada tiga kawasan ekuator yaitu Indonesia, Afrika Tengah, dan Amerika Latin yang memiliki tanah subur sepanjang tahun untuk bercocok tanam.

Ekspedisi Mudik 2024

Karena itu Indonesia merupakan sumber energi, pangan, dan air bersih yang menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing pada masa mendatang. Gatot berpenedapat negara-negara asing itu berupaya menguasai kekayaan alam Indonesia dengan berbagai cara salah satunya membuat proxy war, yakni penggunaan pihak ketiga untuk berperang.

Bahkan, tuturnya, kini proxy war sudah terasa dan harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan”, katanya.

“Semua ingin menguasai Indonesia. Apakah 28 tahun lagi, pada 2043, anak dan cucu kita bisa hidup layak? Kalau kita tidak bangkit dan bela negara, maka kita tak bisa selamatkan anak cucu kita,” katanya.

Sebab itu, guna menghindari hal tersebut, diperlukan revolusi mental dengan menjalankan serta mengamalkan Pancasila. “Jadi sebenarnya untuk mengatasi masalah proxy war bangsa Indonesia sudah memiliki semuanya, yakni dengan Pancasila dan semangat gotong royong,” katanya.

Belum lagi, di masa mendatang Indonesia menghadapi tantangan berat berupa membludaknya jumlah penduduk yang saat ini telah mencapai 7 miliar jiwa. Gatot mengatakan dalam sebuah penelitian menyebutkan idealnya bumi hanya mampu menghidupi 3-4 miliar penduduk. “Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak bumi pada 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia,” katanya.

Terpisah, pengamat pertahanan Nuning Kertopati Susaningtyas menilai ancaman pertahanan negara kini telah bergeser dari militer ke nonmiliter yang memunculkan lebih banyak ketidakpastian. Dalam konteks tersebut bela negara diperlukan tapi harus masuk ke dalam relung kehidupan masyarakat mulai dari pendidikan hingga politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya