SOLOPOS.COM - Pemilik bengkel Eka Jaya Motor, Dwi Wahyono, mengecek kondisi bengkelnya di tepi jalur jalan Jogja-Solo, wilayah Jonggrangan, Klaten Utara, yang rusak parah akibat dirusak ratusan orang yang diduga massa suporter yang menyebut diri Slemania, Rabu (4/9/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN Sekitar 500 orang yang diduga massa suporter PSS Sleman merusak dan menjarah Bengkel Eka Jaya Motor di tepi jalur jalan Jogja-Solo, wilayah Jonggrangan, Klaten Utara, Rabu (4/9/2013). Ratusan orang yang diduga Slemania itu juga menganiaya pemilik dan puluhan warga yang menongkrong di bengkel dengan sengatan listrik.

Ironisnya, tindakan anarkis massa itu tepat terjadi berseberangan jalan dengan Markas Koramil 24, Klaten Utara. Pemilik bengkel, Dwi Wahyono, 33, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, ada dua orang pegawainya dan puluhan warga yang berada di bengkel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari arah Jogja, muncul 500-an orang mengendarai sepeda motor dan berhenti di Bengkel Eka Jaya Motor di tepi barat jalur jalan Jogja-Solo. Puluhan di antara ratusan orang itu lalu turun dan memerintahkan supaya bengkel itu tutup. “Puluhan orang itu kemudian meneriakkan ‘Iki bengkele Pasoepati, cepet tutup’ dan sekitar 30 orang masuk ke bengkel,” kata Dwi saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.

Padahal, Dwi dan warga setempat yang sedang menjalankan aktivitas di tempat itu tak tahu menahu soal fanatisme sepak bola. Nyatanya, ratusan orang itu lalu melempari bengkel tersebut dengan batu sehingga memecahkan kaca-kaca bengkel tersebut.

Dwi sempat melawan dengan mencoba menangkap salah seoran di antara mereka. Namun, perlawanan Dwi tersebut justru dijawab dengan tindakan yang lebih brutal oleh massa. Salah seorang dari mereka menyerang Dwi dengan sengatan listrik. “Saya disengat listrik dari arah belakang dan lemas, akhirnya orang itu lepas,” katanya.

Bukan hanya Dwi, sejumlah warga yang menongkrong pun ikut menjadi sasaran amukan massa. Salah satu warga yang saat itu nongkrong, Agung Wiyono, 24, juga merasakan pukulan besi panjang. Beruntung, dia bisa menangkis dengan tangannya dan sedikit mengalami luka pada telapak tangannya. “Saya sempat diserang namun berhasil saya tangkis dengan tangan,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Tidak berselang lama, ratusan orang yang diduga sebagai suporter fanatif klub sepak bola itu berlalu ke arah Solo. Saat berhenti di lampu merah RS Islam Klaten, massa hendak kembali menyerang bengkel milik Dwi, namun tempat itu sudah ditutup pemiliknya. Puluhan aparat dari Polres Klaten dan Polsek Ketandan yang saat itu sudah berada di lokasi itu langsung menggiring ratusan massa untuk kembali ke perbatasan Jateng-Yogyakarta.

Kapolsek Ketandan, Iptu Jofian Wijaya, membenarkan peristiwa itu. Namun, dia belum bisa memastikan berapa jumlah korban dari insiden itu. “Sore ini kami bersama Polres Klaten memperketat keamanan di sejumlah titik untuk mengantisipasi adanya serangan susulan setelah pertandingan usai,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Sementara, berdasarkan informasi dari berbagai sumber, ratusan massa yang diduga Slemania juga merusak bus umum yang melintas di Jl Solo-Jogja, Rabu sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya