SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan (kiri), Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Joni Sumantri, dan akademisi Akhmad Ramdon menjadi pembicara dalam diskusi sport tourism rangkaian perayaan juara Persis Solo di Persis Store pada Rabu (16/2/2022) malam. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Persis Solo musim ini bakal berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 setelah sukses menjuarai Liga 2 bersama manajemen baru para anak muda. Kota Solo sudah memiliki berbagai fasilitas yang mampu digunakan sebagai fasilitas penunjang sport tourism.

Hal itu terungkap dalam diskusi berterma sport tourism sebagai rangkaian perayaan juara Persis Solo di Persis Store pada Rabu (16/2/2022) malam. Dalam diskusi itu menghadirkan akademisi Akhmad Ramdon, anggota DPRD Solo Ginda Ferachtriawan, dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Joni Sumantri mewakili Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Joni Sumantri, kepada Solopos.com, mengatakan sport tourism merupakan sarana kebangkitan ekonomi khususnya pada pandemi saaat ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah mulai bergerak secara masif dalam sport tourism.

Baca Juga: Film Van Solo Begint de Victorie, Perjalanan Persis Solo Juara Liga 2

Ekspedisi Mudik 2024

“Sport tourism harus mengikuti pasar. Banyak komunitas datang ke Solo hanya untuk olahraga seperti sepak bola. Sekadar mencoba Stadion Manahan maupun lapangan lain. Ini kan salah satu tumbuhnya sport tourism,” kata Joni.

Ia menambahkan fasilitas penunjang di Solo sudah sangat lengkap. Hanya saja masih perlu penyempurnaan pengemasan secara baik. Apalagi di Solo memiliki event-event besar seperti ASEAN Para Games. Seluruh stakeholder dapat menahan dan membuat betah seluruh pengunjung di Solo.

“Mereka kan sudah datang sebelum acara dan berdampak pada banyak sektor. Kami juga sudah memiliki aplikasi untuk memudahkan masyarakat menggunakan sarana olahraga di Solo,” kata Joni.

Sementara itu terkait dengan wacana Stadion Sriwedari sebagai museum, Joni menyebut Pemkot Solo mengikuti kebijakan kepala daerah.

Gaya Hidup

Sementara itu, Ginda Ferachtriawan, mengatakan dalam peraturan daerah, sport tourism sudah diamanatkan. Solo tidak memiliki sumber daya alam sebagai daya tarik wisata sehingga pendapatan utama Solo dari sektor jasa. Saat ini tren olahraga bisa menjadi gaya hidup.

“Puncaknya ya Persis Solo promosi ke Liga 1. Bisa belajar banyak dari Bali United yang bisa memanfaatkan potensi wisata. Bahkan turis saja mau nonton sepak bola,” kata dia.

Ia menambahkan secara potensi Solo sudah sangat siap sehingga perlu dimanfaatkan secara maksimal. Persis Solo sudah berada di Liga 1 dan harapan bersama saat ini cabang olahraga (cabor) yang lain bisa berprestasi.

Baca Juga: Manajemen Persis Solo Sudah Pepet Pemain Incaran, Siapa Saja?

Akademisi UNS, Akhmad Ramdon, mengatakan terkait dengan sport tourism harus segera diwujudkan. Sport tourism mendapat validasi dengan adanya Desain Besar Olahaga Nasional (DBON) dan gagasan undang-undang olahraga. Solo menjadi venue nasional sport dan tourism yang sangat ideal dengan pondasi Persis Solo.

“Kalau sepak bola jelas, keberadaan Manahan sebagai mini GBK dan berbagai lapangan penunjang, tentunya sebagai investasi. Mereka harus disambut layaknya turis. Basket, Voli, dan Badminton juga sangat bisa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya