SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo menjalani latihan, (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Persis Solo siap memberikan kepercayaan pada para pemain U-20 untuk tampil jika Liga 2 musim 2020 berlanjut Oktober nanti. Hal itu seiring penjajakan regulasi yang mewajibkan klub Liga 1 dan Liga 2 memasang pemain U-20 dalam setiap pertandingan.

Kebijakan tersebut tengah digodok PSSI demi mendukung persiapan Timnas menghadapi Piala Dunia U-20 2021. Usulan memainkan pemain U-20 awalnya disuarakan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Mereka menilai cara tersebut efektif sebagai ajang seleksi pemain Timnas menuju Piala Dunia U-20 yang dihelat di negeri sendiri, Mei-Juni 2021, nanti. Wacana itu langsung ditanggapi positif Persis Solo. Laskar Sambernyawa mengaku siap memainkan pemain mudanya apabila regulasi itu digedok.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam rapat virtual lalu, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, memang banyak membahas soal ini [kuota pemain U-20]. Kami sih sangat mendukung,” ujar Manajer Persis Solo, Hari Purnomo, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/6/2020).

Pihaknya mengaku memiliki sejumlah pemain muda yang secara kualitas dapat bersaing dengan pemain senior. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Persis Solo setidaknya memiliki enam pemain U-20 yang kerap diajak latihan bersama maupun uji coba.

Beberapa yang menonjol di antaranya Ramdani Tawainella, Jujan Seto, Yulius dan Dimas. Menurut Hari, deretan pemain tersebut layak bermain di kasta kedua nasional.

“Mungkin tidak langsung jadi starter, tapi pengganti dulu. Bermain 15 menit dalam tensi sekeras Liga 2 sudah menempa mental dan pengalaman mereka,” kata Hari.

Wacana APSSI

Anggota Komite Eksekutif APSSI, Bambang Nurdiansyah, menilai regulasi soal pemain U-20 harus diterapkan apabila PSSI benar-benar ingin melanjutkan kompetisi untuk kepentingan Timnas di Piala Dunia U-20. Bambang bahkan mendorong setiap klub Liga 2 dapat memainkan beberapa pemain juniornya sebagai starter.

“Kalau memang orientasi ke Piala Dunia U-20, setiap tim di Liga 1 wajib menurunkan pemain U-20. Sementara di Liga 2, pemain U-20 harus dioptimalkan dan jika memungkinkan berlaga penuh,” ujar Bambang seperti dilansir Antara.

Bambang mengatakan peraturan terkait menurunkan pemain U-20 harus detail dan tegas. Pihaknya tak ingin klub hanya memberi waktu bermain sedikit untuk pemain tersebut atau sebatas formalitas memenuhi regulasi.

“Kami juga mengusulkan kalau ada pergantian pemain, yang masuk ke lapangan sebagai pengganti juga pemain muda. Kami sudah mendorong itu ke PSSI,” ujar Bambang.

Regulasi semacam ini pernah diterapkan pada Liga 1 2017. Kala itu, setiap klub wajib memainkan pemain U-22 pada setiap pertandingan demi memenuhi kebutuhan Timnas yang bakal tampil pada Asian Games 2018 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya