SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi melihat kambing berukuran besar saat mendatangi acara kontes domba dan kambing di Taman nDayu Park Sragen, Minggu (29/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Perputaran uang dalam perdagangan kambing dan domba untuk memenuhi warung satai di wilayah Soloraya bisa tembus Rp2,5 miliar-Rp5 miliar per hari.

Suplai kebutuhan kambing dan domba di Soloraya mencapai 2.500 ekor dalam sehari dengan harga Rp1 juta-Rp2 juta per ekor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebutuhan suplai kambing dan domba terbesar berada di Kota Solo yang mencapai lebih dari 1.000 ekor per hari. Kebutuhan suplai kambing dan domba di Sragen tertinggi setelah Solo, yakni mencapai 700 ekor per hari.

Penjelasan itu diungkapkan Owner Kambing Sumber Barokah (KSB) Solo H. Muhammad Nur Huda Al Mabruri saat berbincang dengan wartawan di sela-sela kegiatan kontes domba dan kambing di Taman nDayur Park Sragen, Minggu (29/1/2023).

Nur, sapaan akrabnya, menerangkan kebutuhan suplai domba dan kambing di Soloraya itu mencapai 2.500 ekor per hari hanya untuk kebutuhan warung satai, belum termasuk Akikahan.

Dia menerangkan kebutuhan domba atau kambing untuk akikah itu terbatas karena akikah itu merupakan ibadah yang tidak setiap saat ada, tetapi perputaran untuk perdagangan atau trading untuk akikah itu luar biasa.

“Seperti di Imogiri Timur, Jogja. Di sana ada 602 warung satai. Kebutuhan per hari bisa mencapai 1.200 ekor kambing atau domba. Ini baru Imogiri, belum Soloraya, Jateng, dan Jogja. Kalau se-Jateng dan Jogja itu bisa sampai 4.500-5.000 ekor per hari,” jelas Nur.

Dia mengungkapkan kebutuhan suplai kambing atau domba untuk warung satai tertinggi di Soloraya itu ada di Kota Solo yang kebutuhannya lebih dari 1.000 ekor. Ada sebuah warung satai di Solo itu permintaannya bisa 120 ekor per hari. Kalau di Sragen ini, sebut dia, permintaannya 700 ekor per hari.

“Daya beli untuk satai kambing itu paling kencang di Solo. Kalau Sragen itu dominasinya di akikah. Warung di Sragen tidak sefenomenal di Solo, seperti Satai Mbok Galak, Satai Pak Bejo, Satai Manto, dan seterusnya. Satai Mbok Galak itu kebutuhan daging kambingnya bisa sampai 1,5 kuintal per hari, belum satai Manto dan satai Pak Bejo,” kata dia.

Dia menerangkan kambing atau domba untuk kebutuhan warung satai itu harganya Rp1 juta ke atas sampai maksimal Rp2 juta. Dia mengungkapkan perputaran uang di Soloraya bisa sampai Rp2,5 miliar-Rp5 miliar. Dia mengatakan domba itu setahun bisa beranak dua kali kalau kambing itu perawatan harus orang profesional.

Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono mengungkapkan kebutuhan kambing untuk warung satai saat masih menjabat sebagai Bupati itu bisa tembus 500 ekor kambing per hari. Dia mengatakan kalau sekarang jelas di atas angka itu.

Dia menerangkan ternak kambing ini menjanjikan dan akses ke bank juga mudah dengan bunga hanya 6%. “Sekarang tinggal kemauan. Pak Nur itu bisa jual kambing atau domba 4.000-5.000 ekor per bulan. Saya beli tengkleng itu ya dari Solo,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya