SOLOPOS.COM - Warga melihat kanopi yang ambruk di Pasar Nglano Kecamatan Tasikmadu, Jumat (30/6/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pernyataan Bupati Karanganyar dinilai meremehkan masalah ambruknya kanopi Pasar Nglano.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah anggota DPRD Karanganyar menyesalkan pernyataan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang menilai ambruknya kanopi di Pasar Nglano telah didramatisasi. Pernyataan itu dinilai meremehkan masalah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggota DPRD meminta Juliyatmono tak alergi kritik menyikapi ambruknya kanopi Pasar Nglano yang dinilai telah menjadi preseden buruk pelaksanaan pembangunan di Bumi Intanpari. Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, mengatakan pernyataan Juliyatmono yang meminta seluruh elemen masyarakat di Karanganyar tak mendramatisasi ambruknya kanopi di Pasar Nglano tak tepat. (Baca juga: Bupati Karanganyar Sebut Ambruknya Kanopi Pasar Nglano Di Luar Dugaan, Tak Perlu Didramatisasi)

Pernyataan tersebut dianggap menyepelekan persoalan ambruknya kanopi di Pasar Nglano yang jelas-jelas dapat memengaruhi psikologis pedagang dan pembeli, membuat takut atau waswas. “Kanopi ambruk di Pasar Nglano itu fakta. Ambruknya kanopi itu pasti ada masalah secara teknis. Ketika Bupati menganggap ada yang mendramatisasi, itu sama saja mengecilkan persoalan. Bupati jangan alergi terhadap semua kritik yang membangun,” kata Endang Muryani yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Karanganyar itu, kepada Solopos.com, Jumat (7/7/2017).

Endang Muryani mengharapkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, lebih bijaksana dalam menanggapi kritikan yang membangun di waktu mendatang. Sebagai bupati, mestinya setiap persoalan yang muncul di lapangan ditanggapi serius.

“Saya minta Bupati melalui dinas terkait menginvestigasi ambruknya kanopi pasar itu. Kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran bersama agar tak muncul lagi persoalan yang sama di masa mendatang. Sekali lagi, saran saya ke bupati tak perlu alergi terhadap kritik yang membangun,” katanya.

Hal senada dijelaskan anggota DPRD sekaligus Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko. Ambruknya kanopi di Pasar Nglano menjadi salah satu hal yang disorot saat berlangsungnya rapat paripurna di DPRD Karanganyar tiga hari terakhir.

Beberapa fraksi di DPRD Karanganyar dianggap sangat layak mempertanyakan ambruknya kanopi di Pasar Nglano saat rapat paripurna di gedung DPRD Karanganyar berlangsung beberapa waktu lalu.

“Kami melihat ambruknya kanopi di Pasar Nglano itu menjadi preseden yang tak baik bagi pelaksanaan pembangunan di Karanganyar. Yang kami bicarakan adalah fakta. Pemerintah kabupaten harus mengevaluasi dan mengoreksi secara menyeluruh untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan [pedagang dan pembeli]. Bukannya justru menilai ada yang mendramatisasi,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menganggap ambruknya kanopi sepanjang 45 meter di Pasar Nglani di luar dugaannya. Orang nomor satu di Pemkab Karanganyar itu meminta seluruh elemen masyarakat di Bumi Intanpari tak mendramatisasi kejadian tersebut.

“Tak perlu didramatisasi. Kami sudah memanggil pihak terkait [termasuk pelaksana proyek, PT Rudi Perkasa Solo] untuk memperbaiki kanopi yang ambruk itu,” katanya.

Saat Sidang Paripurna di DPRD Karanganyar, Rabu (5/7/2017), beberapa fraksi mempertanyakan ambruknya kanopi di Pasar Nglano, Jumat (30/6/2017) pukul 12.00 WIB. Fraksi itu yakni Fraksi Demokrat, Fraksi PKB, dan Fraksi Gerindra Amanat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya