SOLOPOS.COM - Pedagang cabai di Pasar Wonogiri, Sukatmi (kanan), sedang melayani calon pembeli di lapak dagangannya, Senin (8/8/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M).

Solopos.com, WONOGIRI — Harga komoditas cabai dan bawang merah di Pasar Wonogiri terus mengalami penurunan hingga sekarang. Selain disebabkan musim kemarau yang mulai normal, penurunan harga bahan pokok itu juga disebabkan minimnya permintaan dalam beberapa waktu terakhir.

Pada pertengahan Juli 2022, harga cabai rawit merah sempat berada di angka Rp100.000/kg. Memasuki, Senin (8/8/2022), harga cabai rawit merah senilai Rp55.000/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah teropong yang kini senilai Rp50.000/kg, cabai merah keriting senilai Rp55.000/kg, dan cabai rawit hijau senilai Rp30.000/kg. Pada bawang merah, harganya turun dari Rp70.000/kg (8 Juli 2022) menjadi Rp33.000/kg (saat ini).

Ekspedisi Mudik 2024

Penurunan dan fluktuasi harga dua bahan pokok itu terpantau dan terhimpun dari laman datasektoral.wonogirikab.go.id, yang dapat diakses masyarakat umum.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengatakan, turunnya harga bahan pokok itu disebabkan oleh dua hal, yakni tingkat curah hujan yang rendah dan minimnya permintaan. Akhir Mei-Juni 2022, curah hujan tinggi berimbas pada berkurangnya stok. Sehingga harga cabai dan bawang merah melonjak.

Baca Juga: Di Kismantoro Wonogiri Ternyata Ada Petani Cabai Militan dan Kagetan

“Permintaannya banyak tapi stoknya kurang. Curah hujan yang tinggi pada saat itu [Mei-Juni 2022] berpengaruh pada tanaman hortikultura. Kena serangan hama dan penyakit. Saat musim kemarau, panennya sudah membaik. Stoknya terpenuhi kembali,” kata Baroto, saat dihubungi Solopos.com, Senin (8/8/2022).

Saat kondisi produksi hortikultura membaik seperti awal Agustus 2022, permintaan masyarakat menurun. Turunnya permintaan dipengaruhi juga minimnya gelaran hajatan di tingkat warga saat bulan Muharam atau Sura dalam budaya Jawa.

“Biasanya memang setiap tahun, hanya bulan Sura itu yang sepi hajatan. Pasar-pasar menjadi sepi. Saat produksi sudah membaik, konsumennya sedikit. Setelah bulan Sura, permintaan barang pasti kembali meningkat,” tuturnya.

Stok hortikultura di Wonogiri juga tergantung dari pasokan daerah lain. Hal itu terjadi karena pemasok dari kalangan petani lokal tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Alhasil, Kabupaten Wonogiri mendatangkan dua bahan pokok itu dari kota/kabupaten sekitarnya.

Baca Juga: Asyik, Harga Cabai di Wonogiri Mulai Turun, Konsumen Semringah

“Seperti Solo, Magetan, Karanganyar, Tulungagung, dan Pati,” katanya.

Berdasar informasi surplus-defisit komoditas pangan strategis di Kabupaten Wonogiri, jumlah produksi cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebanyak 601 ton/tahun dan 566 ton/tahun. Padahal, kebutuhan daerah pada dua barang itu masing-masing sebanyak 2.269 ton/tahun dan 2.258 ton/tahun.

Kabupaten Wonogiri mengalami defisit sebanyak 1.668 ton/tahun dan 1.692 ton/tahun. Hal itu diakali dengan mendatangkan barang dari daerah lain.

Hal serupa juga terjadi pada komoditas bawang. Produksi bawang merah dan bawang putih per tahunnya masing-masing 1.138 ton dan 33 ton.

Padahal, kebutuhan daerah untuk masing-masing bahan itu mencapai 2.412 ton/tahun dan 2.225 ton/tahun. Guna menambal defisit produksi, Pemkab Wonogiri mesti memasok komoditas bawang merah dari Pati, Solo, Karanganyar, Magetan, dan Tulungagung.

Baca Jugda: Cuaca Tak Menentu, Petani Cabai Kismantoro Wonogiri Gagal Panen

“Kalau mengandalkan petani lokal enggak bisa. Produksinya enggak mampu, belum banyak yang ke sana. Bukan berarti kami tidak bisa memproduksi tapi petani kami belum banyak yang menanam cabai, bawang merah. Luasannya belum banyak. Cabai dan bawang itu kan hortikultura yang kebanyakan ditanami petani muda,” katanya.

Sepinya pasar dan minimnya masyarakat membeli cabai diakui salah seorang pedagang di Pasar Wonogiri, Sukatmi. Kondisi itu sudah terjadi sejak dua pekan belakangan.

“Sepi, enggak ada yang ke pasar karena bulan Sura [harga cabai dan bawang merah menurun],” imbuhnya saat ditemui di Pasar Wonogiri, Senin.

Pantauan Solopos.com, Senin, sejumlah pembeli masih datang ke lapak dagangan milik Sukatmi. Mereka membeli cabai dan bawang merah.

Baca Juga: Ini Sayur Gerus Wonogiri yang Rasanya Selalu Maknyus

Sebelumnya, harga cabai melonjak pada Juli 2022. Waktu itu, harga cabai rawit merah sempat menembus angka Rp90.000/kg.

“Saat itu, harga cabai rawit merah sempat menembus angka Rp90.000/kg,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya