SOLOPOS.COM - Ilustrasi ASN atau PNS. (Antara)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jumlah aparatur sipil negara atau ASN Pemkab Sukoharjo terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini jumlah ASN di kabupaten yang dipimpin Etik Suryani itu tinggal 7.000 orang.

Padahal beberapa tahun lalu, jumlah ASN tersebut pernah mencapai 11.000 orang. Jumlah 11.000 ASN dinilai paling ideal untuk memaksimalkan kinerja Pemkab dan pelayanan kepada masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Data yang diperoleh Solopos.com, ASN Sukoharjo yang pensiun saja tiap tahunnya mencapai 400 orang. Belum lagi faktor lain yang menyebabkan berkurang jumlah ASN seperti ASN yang meninggal dunia, kena sanksi pemberhentian, dan sebagainya.

Baca Juga: Sukoharjo Dapat Bantuan 1.000 Dosis Vaksin Covid-19 dari Puan Maharani

Sedangkan kuota penerimaan CPNS tak seimbang dengan pengurangan jumlah ASN Sukoharjo yang pensiun maupun karena sebab lain. Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan jumlah pegawai khususnya ASN tenaga guru dan tenaga kesehatan masih sangat kurang.

Kekurangan tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu karena faktor ASN pensiun, meninggal dunia, pindah tugas, serta terbatasnya kuota tambahan saat penerimaan CPNS dari pemerintah pusat. “ASN pensiun setiap tahun sekitar 400 orang. Sementara kuota penerimaan CPNS tak memenuhi kebutuhan pensiun,” katanya.

Kondisi kekosongan ASN sejak beberapa tahun itu terakumulasi hingga sekarang. Akibatnya pemenuhan kebutuhan ideal ASN belum mampu mengejar kebutuhan. Kondisi itu tidak hanya terjadi di Sukoharjo melainkan juga daerah lain.

Baca Juga: Kendarai Sepeda Motor Berberonjong, Kapolres Sukoharjo Bagikan Sembako ke Pelosok Desa

Pelayanan Penuh kepada Masyarakat

Saat ini, jumlah ASN Pemkab Sukoharjo hanya sekitar 7.000 orang yang bekerja di semua organisasi perangkat daerah (OPD). Padahal beberapa tahun lalu jumlah ASN pernah mencapai 10.000-11.000 orang.

Angka pada saat itu bisa dikatakan sudah ideal. Namun beberapa tahun terakhir terus berkurang karena banyak ASN pensiun, meninggal, dan sebagainya.

Pemkab Sukoharjo dengan kondisi seperti sekarang tetap memaksimalkan ASN untuk menjalankan tugas. Hal terpenting juga ASN memberikan pelayanan penuh pada masyarakat meski di tengah kondisi kekurangan pegawai dan pandemi virus Corona.

Baca Juga: Asale Desa Sugihan Bendosari Sukoharjo: Dulu Tempatnya Wong Sugih, Ini Ceritanya

“Pada kondisi pandemi virus Corona kerja ASN tetap harus maksimal meski bekerja dari rumah secara online. Pelayanan kepada masyarakat tetap harus jalan,” lanjutnya.

Saat ini, Pemkab Sukoharjo hanya bisa memaksimalkan ASN yang ada untuk mengisi kekosongan jabatan melalui dengan membuka seleksi terbuka dan kompetitif.

“Pemenuhan kebutuhan ASN baru harus melalui proses panjang dan persetujuan pemerintah pusat. Pada sisi lain juga wajib melihat kemampuan anggaran agar tambahan ASN baru tidak menjadi beban pemerintah karena keterbatasan dana yang dimiliki,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya