SOLOPOS.COM - Ilustrasi susu anak (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Apakah diperlukan pemberian susu formula untuk anak usia 3 tahun?

Setelah periode pemberian ASI, biasanya anak-anak akan diberikan susu formula untuk mendukung pertumbuhan si kecil. Hal ini kerap dilakukan orang tua saat anak berusia 2 hingga 3 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka khawatir jika tak diberikan susu formula, kebutuhan nutrisi si kecil akan berkurang karena sudah tak minum ASI.

Baca Juga: Daftar Biaya Masuk Sekolah PAUD dan Rinciannya di Solo Terbaru

Benarkah demikian dan kira-kira perlukah anak usia 3 tahun minum susu formula?

Menjawab hal tersebut, dr Devia Irine Putri dalam situs kesehatan Klikdokter.com, pemberian susu formula tidak wajib. Akan tetapi, orang tua harus memperhatikan kebutuhan nutrisi si kecil dari makanan.

Baca Juga:  Viral Gaji Rp2,5 Juta Bisa Nyicil Rumah & Bayar Sekolah, Ini Detailnya

“Ada anak yang tidak mau minum susu formula. Selain itu, tergantung kebiasaan makannya juga. Kalau makanannya baik, mau semua, tidak memberikan susu tidak masalah. Kalau makannya susah, memberikan tambahan susu bisa membantu mencukupi kebutuhan zat mikro yang mungkin tidak didapat dari makanan,” jelas Devia Irine.

Bukan 3 tahun, anak yang memerlukan susu formula ketika ada kondisi kesehatan khusus atas saran dari dokter.

Baca Juga:  Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Word, Enggak Perlu Ribet Lagi!

“Iya tapi susu tambahan bukan pengganti makanan, tetap harus makanan. Biasanya ibu kalau anaknya tidak mau makan dikasih susu, padahal anaknya tetap harus makan karena kalori pada susu berbeda dengan makanan,” ungkap dia.

Hal senada juga diucapkan oleh konsultan laktasi, dr Utami Roesli. Ia mengatakan susu formula untuk anak 2 atau 3 tahun tak diperlukan lagi.

Baca Juga:  Beredar Foto Artis Bercadar Diduga Lydia Kandou, Pindah Agama?

Menurut Utami, susu formula mengandung gula yang tinggi. Dari hasi penelitian Helen Keller Indonesia (HKI) yang menganalisis 100 susu pertumbuhan di Indonesia dari Januari 2017-Mei 2019, sebanyak 98 persen susu formula mengandung satu atau lebih gula tambahan atau pemanis.

“Susu pertumbuhan beredar di Indonesia berdasarkan Model Nutrient Profiling dari Food Standars Agency (FFA) Inggris termasuk kategori tidak sehat dengan kandungan gula tinggi,” ujar perwakilan HKI, dr Dian Nurcahayati, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Untung Rp10,2 Juta per Bulan, Kapan Balik Modal Buka Usaha Pertashop?

Dia menyarankan orang tua untuk mengecek label pada kemasan susu terkait kandungan gulannya. Jika si kecil memang masih membutuhkan susu, carilah susu dengan kandungan 100 persen susu tanpa tambahan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya