SOLOPOS.COM - Petugas PT KAI menutup perlintasan KA di barat Stasiun Klaten secara permanen, Selasa (9/2/2021) sore. Penutupan itu menyusul akan beroperasinya KRL Jogja-Solo, Rabu (10/2/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Perlintasan kereta api (KA) di barat Stasiun Klaten resmi ditutup permanen, Selasa (9/2/2021) pukul 17.23 WIB. Penutupan itu menyusul dioperasionalkannya kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo sehari berikutnya, Rabu (10/2/2021).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, penutupan melibatkan sejumlah petugas PT KAI. Selain dari PT KAI, terdapat juga Dishub Klaten, Polres Klaten, dan lainnya. Beberapa warga di sekitar perlintasan KA yang ditutup turut menyaksikan penutupan secara permanen itu. Penutupan dilakukan dengan memasang besi setinggi hampir dua meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ini sebelum saya lahir sudah ada perlintasannya. Usia saya sekarang 51 tahun. Warga enggak ada masalah dengan penutupan ini. Yang penting, warga jangan digusur," kata Ketua RW 001, Tegalsepur, Klaten Tengah, Klaten, Sugeng Riyadi, saat ditemui wartawan di sela-sela penutupan permanen, Selasa (9/2/2021) petang.

Baca juga: Ini Jadwal Perjalanan KRL Jogja-Solo yang Beroperasi Mulai Rabu Besok

Disinggung tentang warga sekitar yang harus berjalan memutar dengan penutupan perlintasan KA di sebelah barat Stasiun Klaten itu, Sugeng Riyadi tak mempersoalkannya juga. Warga yang ingin melewati Jl. Bypass Klaten bisa memutar ke arah perlintasan Klasis (kurang dari satu kilometer) dan perlintasan Karangduwet (sekitar satu kilometer).

"Di sekitar perlintasan KA barat Stasiun Klaten ini biasanga juga menjadi wisata gratis bagi warga di luar sini. Biasanya mereka sambil momong anak di sore hari. Hal itu sebenarnya tidak boleh juga [nongkrong di dekat perlintasan KA]," katanya.

Baca juga: Besok! Perlintasan Rel KA Barat Stasiun Klaten Ditutup, Begini Rekayasa Lalu Lintasnya

Curhat Warga

Hal senada dijelaskan salah seorang ibu muda di Tegalsepur yang enggan disebutkan namanya. Beberapa warga sering menjadikan perlintasan KA di sebalah barat Stasiun Klaten itu sebagai tempat nongkrong.

"Biasanya mulai pukul 16.00 WIB sampai Magrib, banyak yang ke sini menggendong anaknya. Rata-rata, dari luar sini. Kalau orang asli sini, malah jarang main di perlintasan ini," katanya.

Ketua RT 003/RW 001, Narno, mengatakan warganya masih memiliki jalan alternatif saat hendak ke Jl. Bypass, yakni melalui Klasis atau pun Karangduwet.

"Warga sudah pada tahu penutupan ini. Tidak masalah setelah ini jalan mutar. Saya pun yang biasa beli bensin di pom bensin dekat Terminal Ir. Soekarno Klaten harus berputar juga ke Klasis. Saya berharap, semoga golek pangan tetap lancar. Kan rezeki sudah ada yang mengatur, yakni Allah SWT," katanya.

Baca juga: Weladalah! Maling Bersenjata Celana Dalam Wanita Gerilya di Sukabumi

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama-sama Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Jogja, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, telah menyosialisasikan menutup perlintasan sebidang KA (JPL 280) di Jalan H. Samanhudi, Tegalsepur, Klaten Tengah, Klaten, Selasa (9/2/2021) pukul 17.00 WIB.

Penutupan perlintasan sebidang KA itu guna mendukung keselamatan perjalanan KA, penumpang, maupun pengguna jalan yang melintas. Nantinya, frekuensi perjalanan KA di perlintasan tersebut mulai meningkat,10 Februari 2021.

“Penutupan perlintasan sebidang KA ini merupakan upaya untuk mengurangi kecelakaan di perlintasan KA. Frekuensi perjalanan KA yang melintas akan mengalami peningkatan seiring beroperasinya KRL Jogja-Solo. Hal itu sesuai Pasal 91 ayat 1 Undang-undang (UU) 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menjelaskan bahwa perpotongan antara jalur KA dengan jalan dibuat tidak sebidang," kata Manajer Humas PT KAI Daop VI Jogja, Supriyanto, kepada Solopos.com, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Viral Soal Ganjar Tidak Bersyukur di Buku Pelajaran, Ini Kata Ganjar Pranowo

Supriyanto mengatakan moda transportasi KRL ditujukan mendukung mobilitas masyarakat dengan transportasi yang aman dan cepat.

Masyarakat Klaten menjadi bagian dari suksesnya pengoperasian KRL karena lima stasiun yang dilintasi KRL berada di Klaten. Masing-masing Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, dan Stasiun Delanggu.

“Mari kita sukseskan program strategis nasional Indonesia serta peningkatan pelayanan transportasi massal masyarakat”, kata Supriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya