Perlambatan ekonomi membuat pertumbuhan utang luar negeri Indonesia melambat, namun tetap naik hingga 6,3%.
Solopos.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar legeri Indonesia pada akhir kuartal II/2015 mencapai US$304,3 miliar.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
Berdasarkan data yang dipublikasikan Bank Indonesia, pertumbuhan utang luar negeri pada kuartal II/2015 mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% (year on year/y-o-y) dari periode yang sama 2014 senilai US$286,3 miliar.
“Pertumbuhan utang luar negeri pada kuartal II/2015 ini lebih lambat dibandingkan dengan kuartal I/2015 yang tumbuh 7,9% (y-o-y),” tulis Bank Indonesia yang dikutip Bisnis/JIBI, Selasa (25/8/2015).
Utang luar negeri (ULN) pada kuartal II/2015 yang senilai US$304,3 miliar, terdiri atas ULN sektor publik senilai US$134,6 miliar atau 44,2% dari total ULN; dan ULN sektor swasta senilai US$169,7 miliar atau 55,8% dari total ULN.
Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar negeri pada kuartal II/2015 sejalan dengan pertumbuhan perekonomian domestik yang melambat. BI berharap agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.
“Kami akan terus memonitor perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta,” tulis Bank Indonesia.