SOLO–Perkelahian pelajar di SMPN 21 Solo berbuntut panjang. Pihak menelusuri data-data terkait aksi memprihatinkan yang terjadi Selasa (7/8/2012), sebelum memutuskan sanksi atau pembinaan kepada para siswa.
Kepala SMPN 21, Bambang Edy, mengungkapkan ia sudah menengok siswa yang kini dirawat di Rumah Sakit Kustati. Ia juga sudah menanyakan kronologis peristiwa tersebut kepada siswa itu. Selanjutnya ia berencana mencari data-data untuk mengetahui perkara yang sesungguhnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Jika nanti siswa yang diduga bertikai itu sudah diketahui, mereka semua akan saya panggil. Jika benar siswa tersebut melakukan hal itu, akan kami beri pembinaan,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa.
Terkait sanksi yang akan diberikan, Bambang mengatakan karena siswa itu masih dalam tahap pendidikan SMP, mereka akan dibina dan diarahkan secara intensif. Orangtua siswa juga akan diberi tahu agar menjadi perhatian.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gara-gara tersinggung setelah diingatkan agar tak menggoda seorang siswa perempuan, sekelompok siswa SMP mengeroyok kakak kelas yang memperingatkan mereka. Akibat aksi ini si kakak kelas pun terkapar di rumah sakit.
Kanit Reskrim Polsek Jebres, AKP Suharjo, mewakili Kapolsek, Kompol I Wayan Sudhita, mengatakan akan menyelidiki kasus penganiayaan antar pelajar tersebut. “Motifnya seperti apa, akan kami dalami. Nanti kami akan meminta klarifikasi kedua belah pihak,” jelas Suharjo.