SOLOPOS.COM - Pengguna akun Facebook Bima Primaga Yudha dan kebun pepaya. (Facebook-Paguma)

Perkebunan Madiun berupa pepaya ditaksir bisa menghasilkan pendapatan hingga ratusan juta rupiah.

Madiumpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Bima Primaga Yudha mengunggah informasi di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun) terkait keuntungan dalam budidaya buah pepaya. Menurut dia, pendapatan dalam melakukan usaha perkebunan di Madiun berupa pepaya mencapai Rp112 juta per bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto rajarjo. Lumayan, harga 1 kg kates, Rp3.500 [di tingkat petani]. Setiap minggu [pekan] bisa dipanen. Kalau per minggu [pekan] bisa ngirim 1 truk [kates] dengan jumlah berat muatan 8 ton. Maka: [pendapatan dalam sepekan] Rp3.500 x 8.000= Rp28 juta,” tulis Bima, Kamis (22/10/2015) malam.

Bima menambahkan pendapatan setiap bulan dalam melakukan usaha perkebunan di Madiun berupa kates bisa mencapai Rp112 juta. Secara sederhana, jumlah pendapatan tersebut adalah hasil dari perkalian antara jumlah pendapatan setiap pekan dan jumlah kiriman yang bisa dilakukan dalam sebulan. “Sebulan pebdapatan anda= Rp112 juta. Jika setahun: [pendapatan budidaya kates] Rp112 juta x 12= Rp1,344 miliar,” terang Bima.

Pendapatan hingga ratusan juta tersebut, menurut Bima, baru diperoleh dari hasil budidaya perkebunan di Madiun berupa kates. Dia mengatakan pendapatan bakal semakin banyak apabila warga melakukan budidaya tanaman kelapa sawit. “Ini baru enteng-entengan hitungan buah kates/pepaya. Belum lagi hitungan hasil produksi kelapa sawit,” jelas Bima.

Pantauan Madiunpos.com, Jumat (23/10/2015), unggahan informasi Bima terkait perhitungan pendapatan dalam melakukan usaha perkebunan pepaya disukai 54 akun Facebook dan mendapat 36 komentar. Sebagian besar komentar mengarah kepada pertanyaan terkait informasi yang belum secara detail disampaikan Bima di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun).

Bantu Pemasaran

Pengguna akun Facebook Bima Primaga Yudha dan kebun pepaya. (Facebook-Paguma)

Pengguna akun Facebook Bima Primaga Yudha dan kebun pepaya. (Facebook-Paguma)

Pengguna akun Facebook Siti Sundari penasaran dengan luas lahan perkebunan yang mesti disiapkan agar memperoleh pendapata  hingga ratusan jita rupiah. “Luar biasa [perhitungan pendapatan usaha perkebunan pepaya yang disampaikan Bima]. Itu luas berapa meter persegi? Dengan jumlah pohon berapa pak?” tanya Siti Sudari. Pertanyaan serupa disampaikan pemilik akun Facebook Slamet Purwadi yang menanyakan luas lahan yang dibutuhkan untuk menanam pepaya.

Sejumlah dua pertanyaan tersebut tidak berselang lama dijawab Bima. “Cukup luas Pak Slamet… Jarak tanam per pohon adalah 2 meter [m]. Di lahan ini hanya cukup ditanami jumlah kurang lebih 1.500 pohon. Untuk memenuhi kebutuhan per minggu [pekan] kirim 8 ton [hasil perkebunan pepaya], harus lebih dari 1.500 pohon,” terang Bima Promaga Yudha. Dia berkomitmen siap membantu pemasaran pepaya dari petani di Madiun.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Raden Mas Yuga, menyebut perhitungan pendapatan maupun keberhasilan dalam melakukan usaha perkebunan pepaya tidak sesederhana yang disampaikan Bima. “Ngitunge kok enakmen ya? Prediksiny dari 50 orang hanya 2 orang yang bisa sukses… Fakta enggak sama dengan perhitungan bos…,” tulis Raden Mas Yuda di kolom komentar, Jumat.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya