SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><strong>Solopos.com, KLATEN –</strong> Dentingan logam bersahutan dengan suara gerinda listrik memenuhi perkampungan di Dukuh Kladungan dan Klamongan, Desa Keprabon, Kecamatan <a title="MINAPOLITAN KLATEN : Terkendala Pasokan Air, Minapolitan Polanharjo Tak Maksimal" href="http://soloraya.solopos.com/read/20160220/493/693025/minapolitan-klaten-terkendala-pasokan-air-minapolitan-polanharjo-tak-maksimal">Polanharjo</a>, Klaten. Di teras masing-masing rumah, warga sibuk membentuk pelat besi dan baja menjadi pisau beragam ukuran, sabit, hingga golok.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Perkampungan di dua dukuh itu selama ini dikenal sebagai salah satu sentra pengrajin pisau dapur di Klaten. Jumlahnya lebih dari 50 pengrajin. Jinanto merupakan salah satu pengrajin di desa setempat.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Selama enam tahun terakhir, Ketua RT 07 Dukuh Kladungan itu meneruskan produksi pisau dapur yang sebelumnya dijalankan oleh adiknya. Ciri khas pisau dapur produksi Jinanto memiliki gagang logam. Saban hari, ia memproduksi sekitar lima kodi atau 100 pisau dapur berbahan 3 kg pelat besi.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Melalui penyalur, satu kodi pisau dapur produksi Jinanto dihargai Rp50.000. Pisau hasil produksinya dipasarkan ke Salatiga, Semarang, serta Jogja. &ldquo;Kalau pendapatan bersih rata-rata per hari itu Rp70.000,&rdquo; kata Jinanto saat ditemui </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><em>Solopos.com</em></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> di rumahnya, Rabu (1/8/2018).</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Selain sapi dan kambing, pisau menjadi salah satu benda yang diburu warga menjelang <a title="Jelang Iduladha, Pasar Hewan Klaten Malah Lesu" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180729/493/930662/jelang-iduladha-pasar-hewan-klaten-malah-lesu">Iduladha</a>. Alhasil, para pengrajin pun kebanjiran permintaan pisau. Tak terkecuali Jinanto yang selama ini kerap diminta memproduksi lebih banyak pisau saban harinya.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Namun, ia tak bisa serta merta memenuhi permintaan tersebut. Salah satunya lantaran terbatasnya bahan baku. Jinanto mengatakan besi untuk membeli pisau dapur selama ini kian sulit didapat. Harganya pun kian mahal. Besi yang ideal guna membuat pisau dapur memiliki campuran baja. &ldquo;Biasanya itu besi janur yang untuk ikat kapas. Tetapi, ikat kapas itu sudah diganti dengan plastik sehingga besi yang dibutuhkan untuk membuat pisau sulit. Sekitar 10 tahun lalu harga bahan baku Rp2.500/kg dan melimpah. Sekarang sudah Rp9.000/kg,&rdquo; ungkapnya.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Jinanto mengatakan menjelang Idul Adha seperti saat ini, bahan baku untuk membuat pisau kian langka. Hal itu menyusul tingginya permintaan dari para pengrajin. Jinanto pun memilih membeli persediaan bahan baku lebih banyak.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID">&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Tidak tahu penyebabnya apa, ketika menjelang Idul</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">a</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">dha seperti ini permintaan meningkat tetapi bahan baku sulit. Saya sudah membeli persediaan besi setengah kuintal agar tetap bisa produksi. Pe</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">ng</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">rajin di wilayah kami biasa mendapatkan bahan baku dari pengepul yang juga ada di desa,&rdquo; katanya.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Pe</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">ng</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">rajin pisau lainnya, Suraji, 41, mengatakan sebelum Ramadan hingga Iduladha permintaan pisau terus meningkat. Namun, ia menilai meningkatnya permintaan pisau itu tak dirasakan langsung oleh para <a title="170 Pengrajin Batik Klaten Ikuti Ujian Sertifikasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20170828/493/846617/170-pengrajin-batik-klaten-ikuti-ujian-sertifikasi">pe</a></span></span><a title="170 Pengrajin Batik Klaten Ikuti Ujian Sertifikasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20170828/493/846617/170-pengrajin-batik-klaten-ikuti-ujian-sertifikasi"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">ng</span></span></a><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><a title="170 Pengrajin Batik Klaten Ikuti Ujian Sertifikasi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20170828/493/846617/170-pengrajin-batik-klaten-ikuti-ujian-sertifikasi">rajin</a>.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID">&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Bagi kami pelaku industri rumah tangga itu sama saja. Jumlah produksinya tetap. Tetapi memang ada yang pesan untuk jenis pisau tertentu guna menyembelih kurban atau mengeluarkan isi usus,&rdquo; jelasnya.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Suraji membenarkan bahan baku untuk pembuatan pisau kian sulit. Hal itu terutama untuk jenis pisau dapur dengan bahan baku campuran besi dan baja. &ldquo;Kalau seperti saya yang menggunakan bahan baja tidak sulit. Bahan bakunya mahal sehingga tidak banyak yang beli,&rdquo; katanya.</span></span></p><p class="western" lang="id-ID"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Salah satu pemasar pisau di Desa Keprabon, Ny. Giyono, 41, mengatakan permintaan pisau menjelang Iduladha terutama jenis pisau yang berukuran besar. Hanya, akhir-akhir ini produksi pisau semakin berkurang. Selain sulitnya bahan baku, para pe</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">ng</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">rajin kerap libur. &ldquo;Setelah Ramadan ini sering ada hajatan sehingga para pe</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">ng</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">rajin itu kerap libur,&rdquo; katanya.</span></span></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya