SOLOPOS.COM - Kades Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, antarwaktu Sri Mardianah (kanan) dan Kades Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Jamadi, bersiap dilantik Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis (27/5/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri membangun jalan baru dengan cara mengepras dua bukit pada 2021 ini.

Kepala Desa atau Kades Sendangmulyo, Sri Mardianah, saat ditemui Solopos.com di Sekretariat Daerah Wonogiri atau Setda Wonogiri, belum lama ini, menyampaikan pekerjaan fisik sudah dimulai Mei lalu. Jalan baru tersebut dibangun untuk menghubungkan Dusun Sendang RT 003 dengan dusun lainnya di Desa Sendangmulyo, Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Awalnya Susah, Begini Kiat Sukseskan Jam Wajib Belajar Desa Jimbar Wonogiri

Jalan baru direncanakan sepanjang 1,7 kilometer. Selama ini warga Dusun Sendang RT 003 harus menampuh jalan cukup jauh jika ingin ke dusun lain di Desa Sendangmulyo. Hal itu karena lokasinya dikeliling perbukitan. Mereka harus memutar melewati desa lain, seperti Desa Tangjungsari, Tirtomoyo, atau Ngarjosari yang jarak tempuhnya lebih kurang 3 kilometer.

“Dusun Sendang RT 003 selama ini paling terisolasi. Untuk menghubungkannya dengan dusun lain dan pusat pemerintahan harus dibuat jalan baru,” kata Kades.

Tantangan membangun jalan tersebut tak mudah. Cara satu-satunya yang dapat dilakukan dengan mengepras dua bukit. Pada 2021 ini program tersebut menjadi prioritas. Oleh karena itu, pemerintah desa merealisasikannya belum lama ini, supaya durasi pengerjaan proyek mencukupi.

“Kami membuka jalan barunya dulu. Selanjutnya, diharapkan proyek bisa dilanjutkan melalui Program TMMD [TNI Manunggal Membangun Desa] tahun depan,” imbuh Kades.

Baca Juga: Masuki Periode Kedua, Bupati Yuni Ajak ASN dan DPRD Bergotong-royong Selawase

Menurut dia, jalan baru tersebut bukan sekadar jalan penghubung. Jalan itu diyakini akan mampu menjadi pemicu peningkatan ekonomi dan akses pendidikan. Sri Mardianah menceritakan, program itu merupakan program kerja mendiang suaminya yang merupakan kades sebelumnya, Sri Haryanto.

Sri Mardianah terpilih menjadi kades antarwaktu melalui musyawarah desa khusus atau musdesus, Mei lalu. Dia bertekad mewujudkan program kerja suaminya tersebut hingga tuntas. Suaminya meninggal dunia, Agustus 2020 lalu akibat kepala mengalami luka parah seusai terjatuh saat melintas di jembatan kayu di desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya