SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berdialog dengan para transpuan saat meninjau program vaksinasi bagi kelompok rentan di komplek GOR Amongrogo, Senin (23/8/2021). (Harian Jogja/Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA – Sebanyak 1.000 dosis vaksin jenis Sinovac dan Sinopharm untuk vaksinasi para difabel, transpuan, perempuan pekerja informal, dan warga lanjut usia yang masuk kelompok rentan, di kompleks GOR Amongrogo pada Senin (23/8/2021).

Koordinator Waria Crisis Center, Rully Mallay mengatakan, sebanyak 112 transpuan/transgender di DIY mengikuti vaksinasi. Sebanyak 86 melakukan pendaftaran via daring dan sisanya mendaftar langsung di lokasi vaksinasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rully menyebut, butuh perjuangan cukup panjang bagi para transpuan dalam mengakses program vaksinasi. Minimnya identitas seperti kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) menjadi kendala utama saat mereka mengakses vaksin.

“Padahal ini penting sekali. Karena vaksinasi itu disamping untuk menurunkan transmisi Covid-19, juga untuk bepergian dan persyaratan di ruang publik. Sehingga teman-teman menganggap ini sebagai momen yang sangat penting,” katanya.

Baca juga: Jumlah Penerima Bertambah, Pemkot Jogja Mundurkan Penyaluran Bantuan Sosial Tunai

Sebelumnya berkoordinasi dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Disdukcapil masing-masing Kabupaten/Kota. Akhirnya para transpuan berkesempatan juga memperoleh program vaksinasi.

“Prosesnya tidak terlalu lama karena kemarin dari Dirjen Dukcapil langsung mengeluarkan imbauan ke Kabupaten/Kota. Agar memfasilitasi program ini. Proses ini termasuk relatif cepat. Tapi proses mendapatkan KTP yang lama dan menjadi kendala dalam mengakses berbagai layanan,” ujar dia.

Baca juga: PPKM Bikin Pedagang Pantai Baron Jual Ternak untuk Hidup

Transpuan Sulit Akses Vaksinasi

Dia menambahkan, sebagai kelompok rentan, transpuan/transgender hendaknya diberikan kesempatan. Juga ruang yang sama saat mengakses layanan publik. Segala bentuk diskriminasi, stigma negatif hendaknya bisa dikikis terhadap kelompok itu.

“Teman-teman transpuan itu kan sering kali jadi sasaran diskriminasi dan juga persekusi. Ujaran kebencian juga, sehingga kami berusaha meningkatkan program yang inklusi kepada masyarakat. Karena teman-teman ini kan bagian yang integral dalam kesatuan negara. Seharusnya negara juga punya kewajiban untuk mengayomi, serta melindungi transpuan,” katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul Mulai Suntikan Vaksin ke Kelompok ODGJ

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengajak agar para transpuan/transgender di DIY ikut serta dalam menyukseskan program vaksinasi massal. Ini guna mempercepat proses pembentukan kekebalan kelompok.

Meski vaksinasi belum memberikan jaminan terbebas dari paparan Covid-19 100 persen, namun menurut Wagub, vaksinasi berperan penting dalam pembentukan imun tubuh guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari paparan Covid-19.

“Kalau mungkin ada dari teman-teman yang terlewat untuk vaksin atau masih takut, mari diajak, akan langsung kita fasilitasi,” kata Wagub.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya