SOLOPOS.COM - Kondisi Lawu Plaza Madiun terlihat lengang, Senin (11/5/2020) sore. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Pandemi virus corona yang belum juga mereda membuat seluruh mal di Kota Madiun, Jawa Timur, menderita. Mereka menyatakan tak bisa bertahan lebih lama dari bulan lagi bila situasi tak berubah.

Momentum Ramadan dan Lebaran biasanya jadi momen menangguk untung berlipat, kini jadi saat berduka. Semua berubah setelah pandemi virus corona atau Covid-19 menyerang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembatasan fisik dan pembatasan pengunjung selama pandemi yang telah berjalan lebih dari dua bulan ini membuat pemasukan mal jauh berkurang. Sementara biaya operasional sangat tinggi. Pengelola menjerit.

Wakil Ketua DPRD Jadi Penerima BLT, Ini Respons Bupati Trenggalek

General Manager Lawu Plaza Madiun, Andreas Nugroho, mengatakan saat ini jumlah tenant yang masih buka di Lawu Plaza sekitar 45%. Sebagian besar tenant sudah tutup sejak Maret lalu.

"Ini sebagian besar yang tutup adalah tenant-tenant kecil. Kalau yang besar itu gedung bioskop CGV, sampai saat ini masih tutup. Sebenarnya untuk CGV kalau mau beroperasi tidak apa-apa, yang penting memperhatikan jaga jarak. Tetapi mereka tidak mau," jelas dia saat ditemui di Lawu Plaza, Senin (11/5/2020).

Kalau kondisinya tidak berubah, kata Andreas, pengelola Lawu Plaza hanya akan mampu bertahan dua bulan lagi. Untuk bulan selanjutnya kemungkinan sangat sulit bertahan di tengah wabah yang belum bisa teratasi ini.

Menelusuri Sejarah Masjid Baiturrahman Ngronggi, Masjid Tertua Di Ngawi

Dia menyebut saat ini jumlah transaksi dan jumlah pengunjung di Lawu Plaza turun drastis. Pengelola mencatat ada penurunan sekitar 70% selama masa pandemi.

Pada saat momen Lebaran, biasanya terjadi kenaikan pengunjung dan transaksi sekitar 300%. Tetapi, pada momen Lebaran tahun ini kemungkinan besar tidak akan merasakan pencapaian seperti tahun sebelumnya.

Belum Rumahkan Karyawan

Dia mengklaim belum ada karyawan Lawu Plaza yang dirumahkan atau diberhentikan. Namun, untuk karyawan tenant memang banyak yang sudah dirumahkan.

Wadidaw, Video Syur Mirip Syahrini Beredar di Dunia Maya

"Operasional mal dibatasi mulai buka pukul 12.00 WIB sampai 20.00 WIB. Pengunjung wajib bermasker, tidak boleh bergandengan tangan. Dan di lift dibatasi maksimal tiga orang," kata dia.

Store Manager Samudra Madiun, Abdul Ghofur, mengatakan nilai transaksi dan jumlah pengunjung di Samudra mengalami penurunan sekitar 40%. Namun, menjelang Lebaran ini, nilai transaksi ada kenaikan sekitar 5%.

Kalau kondisi seperti ini terus menerus terjadi hingga waktu yang tidak pasti, lanjut Ghofur, kemungkinan perusahaan akan mengambil kebijakan merumahkan karyawan atau mengurangi jam kerja karyawan.

Istri Menghilang, Seorang Suami di Jombang Laporkan Mertua ke Polisi

"Atau kalau memang mendesak bisa saja akan merumahkan karyawan," jelas dia.

Ghofur menegaskan seluruh pengunjung di swalayan Samudra diwajibkan mencuci tangan pakai sabun yang telah disediakan, memakai masker, dan harus menerapkan jaga jarak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya