SOLOPOS.COM - Atlet panahan Wonogiri, Arif Wirawan, 39, saat berlatih di pekarangan dekat rumahnya, Desa Tremes, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Atlet panahan difabel asal Wonogiri, Arif Wirawan, 39, bercerita tentang perjuangan kerasnya hingga bisa menembus Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas ) XVI Papua 2021.

Arif merupakan Warga Desa Tremes, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Dia tercatat pernah tampil di Peparnas Bandung 2016. Di Peparnas Papua 2021 ini, Arif bakal tampil di sektor Panahan kelas W2 (beregu open).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perjuangan Wawan untuk bisa berlaga di Peparnas melalui proses yang panjang. Biasanya ia berlatih panahan di sebuah tegalan yang tidak jauh dari rumahnya. Awalnya ia belum memiliki alat sendiri dan sempat berlatih menggunakan alat berbahan bambu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bakal Tampil di Peparnas Papua, Atlet Panahan Wonogiri Ternyata Berlatih di Tegalan

Namun, saat ini ia susah memiliki busur dan anak panah sendiri. Saat berlatih panahan ia duduk di kursi. Sebab ia merupakan seorang tunadaksa sejak usia empat tahun. Sehingga untuk beraktivitas sehari-hari dibantu menggunakan kursi roda.

Sebelum masuk ke cabang olahraga panahan, Wawan pernah menjadi atlet lempar cakram dan empar lembing pada 2009 dan 2013. Ia berlaga hingga tingkat provinsi. Kemudian di 2016, menjelang Peparnas ia mencoba turun di cabor panahan.

“Waktu itu saya belum mempunyai alatnya. Sempat dibuatkan alat dengan bahan bambu. Namun setelah teman saya punya alat, saya berlatih dengan dia. Saya pinjam, memakainya bergantian,” ungkap dia.

Untuk memudahkan proses latihan saat itu, Wawan membeli anak panah sendiri. Namun saat ini ia sudah memiliki busur dan anak panah. Peralatan itu ia beli dengan uang sendiri. Sehari-hari, ia bekerja sebagai tukang servis elektronik dan parabola. Selain itu, Wawan juga beternak kambing dan ayam.

Baca Juga: Bonus Ratusan Juta Rupiah Menanti Atlet Wonogiri Peraih Medali PON Papua

Saat di tegalan, Wawan menyiapkan target panahan yang dibuat dari peralatan sederhana. Sasaran dibuat dari busa matras. Kemudian disusun beberapa lapis dan ditempeli kertas target. Penyangganya terbuat dari kayu.

“Kalau latihan kendalanya hanya cuaca. Saat turun hujan tidak bisa berlatih di pekarangan. Kekurangan fisik bukan suatu kendala, bisa diatasi dengan mudah,” kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya