Solopos.com, WONOGIRI — Rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri mengubah ruang di bangsal Anggrek 3 menjadi penuh hiasan balon warna-warni. Bangsal yang biasa ditempati anak-anak sedang sakit itu berubah menjadi ruang yang penuh keceriaan, Sabtu (23/7/2022).
Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Adhi Dharma, mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh, Sabtu lalu. Anak-anak yang sedang sakit dengan didampingi orang tua diberi hiburan dongeng, permainan edukatif, dan pembacaan puisi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
RSUD berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan P3A) Wonogiri mengisi rangkaian acara peringatan Hari Anak Nasional 2022.
“Sesuai dengan arahan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, untuk saling bekerja sama ketika mengadakan kegiatan. Kami juga sudah mendiskusikan dengan teman-teman dokter. Kebutuhan anak apa saja. Sudah kami fasilitasi semua [kebutuhan anak]. Ini untuk menunjukkan bahwa RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebagai rumah sakit ramah anak,” kata Adhi saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/7/2022) sore.
Dia mengatakan RSUD kebanggaan Wonogiri itu telah menyediakan playground khusus anak-anak di bangsal Anggrek 3. Sejumlah buku bacaan anak-anak telah tersedia.
Baca Juga: Meningkat, Wonogiri Raih Predikat KLA Kategori Madya
Selain itu, pihaknya juga menyediakan permainan edukatif. Pembuatan playground dilakukan dengan matang. Perencanaan dan penataan ruangan dilakukan oleh profesional, yaitu dokter-dokter spesialis anak RSUD.
“Tujuannya agar anak-anak yang sakit tapi kondisinya sudah cukup baik nanti bisa bermain di sana. Dengan begitu, bisa mempercepat proses penyembuhan anak dan agar anak tak jenuh di kamar perawatan. Alhamdulillah, Wonogiri bisa menjadi Kabupaten Layak Anak. Kami mendukung dengan menciptakan rumah sakit ramah anak,” ujar dia.
Dokter spesialis anak di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, dr. Zusta’in Noor Adhim, Sp.A., menuturkan akan terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien anak, baik anak yang melakukan rawat jalan atau rawat inap. Hal itu sebagai komitmen RSUD sebagai rumah sakit layak anak.
Menurutnya, pasien anak RSUD bakal tercukupi gizinya. Sebelum pasien anak masuk, terlebih dahulu dilakukan pengecekan gizi. Tujuannya mengetahui apakah gizi anak sudah baik atau belum.
Baca Juga: Alhamdulillah, Tim RSUD Soediran Pasang 2 Tangan Palsu Warga Jatipuro
Jika pasien anak kurang gizi. Maka dilakukan pelacakan penyebab kurangnya gizi pada anak tersebut.
“Kami analisa apakah kurang gizi itu karena kurang asupan atau karena penyakit. Proses analisa dilakukan bersama ahli gizi. Setelahnya, kami informasikan kepada orang tua. Jadi jika ada anak datang ke sini dengan gizi kurang, rumah sakit akan mencukupi. Selepas keluar dari sini, orang tua juga kami edukasi soal pemberian gizi. Ini salah satu upaya kami agar kasus stunting di Wonogiri bisa berkurang,” terang dia.
Kepala Dinas PPKB dan P3A Wonogiri, Mubarok, menuturkan Kabupaten Wonogiri meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2022 kategori Madya. Tahun sebelumnya, 2021 lalu Kabupaten Wonogiri baru masuk kategori Pratama atau tingkatan paling rendah KLA.
Penghargaan itu merupakan buah hasil kerja sama dari semua organisasi perangkat daerah terkait. Semangat bekerja bersama itu akan terus ditingkatkan.
Baca Juga: Umur Berapa Anak Boleh Nonton Bioskop? Ini Penjelasannya
Dinas PPKB dan P3A Wonogiri bersama RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri akan terus bergandengan tangan untuk memenuhi hak-hak anak.
“Hak-hak anak lain tentu juga harus diperjuangkan. Dengan begitu, tidak ada penelantaran anak dan juga kekerasan terhadap anak di Wonogiri ke depannya,” ucap Mubarok.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
