SOLOPOS.COM - Ilustrasi wabah virus corona. (Freepik)

Solopos.com, JENEWA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan puncak kedua Covid-19 diprediksi terjadi pada akhir 2020. Dengan peringatan tersebut masyarakat dunia diminta tetap waspada dan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

WHO juga meminta pemerintah negara-negara yang mengalami penurunan tingkat infeksi virus corona tidak terburu-buru melonggarkan pembatasan wilayah dan aktivitas warga. Sebab saat ini dianggap sebagai gelombang petama wabah virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dunia masih di tengah-tengah gelombang pertama wabah virus corona,” terang kepala kedaruratan WHO Dr Mike Ryan dalam sebuah pengarahan online seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (26/5/2020).

Uji Coba New Normal Dimulai di Jateng, Bagaimana Skenarionya?

Ekspedisi Mudik 2024

WHO mencatat ada banyak negara yang mengalami penurunan kasus Covid-19. Namun, ada pula peningkatan kasus yang terjadi di sejumlah negara kawasan Amerika Tengah dan Selatan, Asia Selatan, serta Afrika.

Mike Ryan mengatakan epidemi sering datang dalam beberapa gelombang. Artinya, wabah bisa kembali datang pada akhir 2020 di tempat-tempat di mana gelombang pertama telah mereda.

Prediksi Gelombang Kedua

Ada juga kemungkinan tingkat infeksi dapat naik lagi lebih cepat jika langkah-langkah untuk menghentikan gelombang pertama terlalu cepat dilonggarkan.

"Ketika kita berbicara tentang gelombang kedua secara klasik, apa yang sering kita maksudkan adalah akan ada gelombang pertama penyakit dengan sendirinya. Dan kemudian muncul kembali berbulan-bulan kemudian. Dan itu mungkin menjadi kenyataan bagi banyak negara dalam waktu beberapa bulan," kata Mike Ryan.

Seribuan Perantau Karanganyar Balik ke Jabodetabek Sejak H-5 Lebaran Demi Mengais Rezeki

Dia menambahkan semua orang harus sadar puncak wabah Covid-19 bisa terjadi kapan saja. Asumsi penyakit bakal hilang karena tren menunjukkan penurunan tidak bisa dipercaya begitu saja.

“Kita punya waktu beberapa bulan untuk bersiap-siap menghadapi gelombang kedua dan mungkin mendapatkan puncak kedua dalam gelombang ini,” katanya.

Mike Ryan mengatakan negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus terus memprioritaskan kesehatan masyarakat. Selain itu perlu ada langkah-langkah sosial serta pengawasan untuk memastikan lintasan menurun dan tidak mengalami puncak kedua.

Bikin Geger! Begini Kronologi Penemuan Patung Nyi Roro Kidul di Pantai Waterblow Nusa Dua Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya