SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging kurban. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Hari Raya Iduladha 2022  di depan mata, simak tips agar daging kurban bebas PMK dan tidak menjadi media persebaran penyakit ini. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Meski penyakit ternak ini tidak menular ke manusia namun tidak ada salahnya berhati-hati. Hal ini mengingat pelaksanaan Hari Raya Kurban tahun ini di tengah wabah penyakit mulut dan gigi (PMK).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Denny Widaya Lukman memberikan tips pemilihan, penyembelihan hingga pengolahan daging hewan kurban bebas PMK. Langkah pertama adalah pilihlah satwa yang telah dinyatakan bebas penyakit menular ini.

“Pertama ketahui ciri hewan dengan PMK. PMK yang cenderung menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau hingga domba, menimbulkan beberapa gejala seperti sariawan pada mulut, bibir, lidah dan dinding bagian dalam pipi, air liur yang berlebihan serta luka atau lepuh di atas dan celah di antara dua kuku,” kata Denny seperti dikutip dari Antara pada Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Persebaran PMK Meluas, Kebutuhan Hewan Kurban 1,81 Juta Ekor

Selain itu, kuku hewan yang terluka juga dapat terlepas apabila tidak diobati segera.  Kedua, pisahkan sapi dan domba karena domba cenderung tidak menunjukkan gejala jika tertular PMK.

“Panitia kurban hendaknya memotong semua hewan sehat terlebih dulu,” kata Denny.

Hewan kurban dengan PMK yang bergejala ringan boleh dipotong dengan tetap memperhatikan kebersihan.  Limbah kotoran hewan yang sakit dibuang dengan ditanam di tanah atau dipisahkan pada tempat tertentu, lalu laporkan pada dinas penyelenggara peternakan dan kesehatan hewan agar segera memindahkannya.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin PMK ke Ternak Sapi di Solo, Target 100 Dosis

Setelah itu distribusikan segera daging kurban.  “Usahakan daging kurban diterima masyarakat yang membutuhkan maksimal 5 jam setelah pemotongan,” katanya.

Hal ini untuk menghindari perubahan kimiawi pada daging dan berkembangnya bakteri.  “Daging juga dapat diolah menjadi kornet karena dari aspek keamanan pangan, pemanasan dalam proses produksi kornet dapat menginaktivasi virus,” kata Denny.

Masyarakat tidak perlu khawatir karena PMK tidak menulari manusia. “Terkait pengolahan daging kurban, sebaiknya dimasak hingga matang untuk mematikan bakteri/virus atau disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kesegaran daging,” kata Denny.

Meski daging dibekukan, nutrisi daging akan tetap terjaga dan daging tidak mengalami perubahan kimiawi secara alami.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Status Keadaan Tertentu PMK, Ini 6 Poin Pentingnya

Selain itu tips berikutnya agar daging kurban bebas PMK dan tidak menjadi sarana penularan penyakit ini, Kementerian Pertanian juga menyarankan untuk merebus jeroan dalam air mendidih selama 30 menit, setelah itu barulah bisa disimpan dalam kulkas atau diolah menjadi jenis masakan yang disukai.

Perlakuan yang benar terhadap pembungkus daging kurban juga perlu diperhatikan untuk mencegah persebaran penyakit ini.  Kemasan pembungkus daging jatah kurban yang telah digunakan jangan langsung dibuang ke pembuangan.  Terlebih dahulu kemasan direndam dengan deterjen atau pemutih pakaian.  Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus PMK di lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya