SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit telinga. (Alodokter.com)

Solopos.com, SOLO – Penumpukan kotoran telinga dan infeksi bisa menjadi penyebab penyakit telinga. Akibatnya terjadi penuruan fungsi pendengaran, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Berikut penyakit telingan yang sering muncul.

Dikutip dari Alodokter.com, kotoran telinga atau biasa disebut serumen adalah zat lilin yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar khusus di bagian luar telinga. Zat lilin ini berguna untuk mencegah debu dan partikel kecil lain masuk ke dalam telinga. Normalnya kotoran telinga mongering dan keluar sendiri.

Namun terkadang kotoran telingga malah menumpuk dan menyumbat saluran telinga. Kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud juga memperburuk kondisi. Akibatnya muncuk keluhan gatal pada telinga, rasa sakit, berdenging, pusing, bahkan kemampuan mendengar bisa turun.

Penyakit otitis eksterna, yakni infeksi pada telinga bagian luar salah satu penyebabnya air yang masuk ke dalam telinga. Akibatnya telinga menjadi lembap, sehingga memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

Baca juga: Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Tiga Penyakit Ini

Ini sering terjadi pada perenang, sehingga infeksi telinga luar disebut juga swimmer’s ear. Selain itu, mengorek telinga terlalu sering dan menggunakan alat bantu dengar juga bisa meningkatkan risiko terkena otitis eksterna.

Gejala yang bisa ditimbulkan dari penyakit telinga ini adalah rasa sakit pada telinga (terlebih ketika sedang mengunyah), gatal di saluran telinga, keluarnya cairan dari dalam telinga, dan telinga terasa penuh.

Otitis media merupakan infeksi telinga bagian tengah, terjadi ketika dinding saluran tuba eustachius mengalami pembengkakan akibat reaksi alergi, flu, atau infeksi di hidung. Hal ini menyebabkan tuba eustachius tersumbat dan mudah terinfeksi.

Baca juga: Pentingnya Skrinning untuk Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Bayi

Pada anak-anak, otitis media dapat menimbulkan gejala berupa rasa sakit di telinga, sulit tidur, rewel, demam, dan tidak merespons terhadap suara. Sementara pada orang dewasa, gejalanya bisa rasa sakit di telinga, keluarnya cairan dari dalam telinga, dan berkurangnya kemampuan mendengar.

Tinnitus atau telinga berdenging terjadi saat Anda mendengar bunyi “nging” atau denging yang hilang timbul atau terus-menerus. Bunyi ini bisa terdengar di salah satu atau kedua telinga. Biasanya tinnitus terjadi karena kerusakan pada saraf pendengaran di telinga bagian dalam. Kondisi ini lebih sering dialami oleh lansia yang berusia di atas 60 tahun.

Namun ada keadaan yang sering memicu munculnya gangguan telinga ini, seperti kebiasaan mendengarkan suara terlalu keras dalam waktu lama, penumpukan kotoran telinga, perubahan struktur tulang telinga, dan penyakit Meniere.

Untuk menghindari berbagai penyakit telinga, Anda perlu menjaga kesehatan telinga. Jika ada keluhan dan gangguan bisa periksa di poli telinga hidung tenggorokan (THT) RS JIH Solo. Untuk mendapatkan layanan di poli THT dapat menghubungi telepon (0271) 7469100 atau WhatsApp (WA) 081911500805.

 

.

Rekomendasi
Berita Lainnya