SOLOPOS.COM - Ilustrasi anti narkoba (Istimewa)

Harianjogja.com-Perguruan tinggi di Indonesia diharapkan untuk mengantisipasi mahasiswa maupun dosen asing yang menjadi pengedar atau pemakai narkoba agar tidak masuk universitas.

“Perguruan tinggi harus menyaring setiap mahasiswa atau dosen asing yang masuk ke universitas terutama dalam hal narkoba. Jangan sampai ada dari mereka yang menjadi pengedar atau pemakai narkoba masuk ke universitas di Indonesia,” kata Kepala Subdit Kerja Sama dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Purwanto di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (2/11/2013).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Pada lokakarya Pemantapan Penerimaan Mahasiswa dan Tenaga Kerja Asing, ia mengatakan hal itu penting karena institusi pendidikan dianggap aman bagi pengedar narkoba untuk masuk ke negara tersebut. Jangan sampai perguruan tinggi di Indonesia dijadikan tempat bersarangnya pengedar obat terlarang.

Menurut dia, kebanyakan fokus perguruan tinggi dalam internasionalisasi pendidikan sebatas pertukaran pelajar dan kolaborasi penelitian. Internasionalisasi perguruan tinggi seharusnya juga meliputi tri darma perguruan tinggi.

“Dalam kerja sama internasional, perguruan tinggi juga harus melihat hal lain yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sehingga kerja sama atau internasionalisasi perguruan tinggi bisa lebih luas manfaatnya,” katanya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bambang Cipto mengatakan salah satu yang menjadi epik atau yang luar biasa bagi perguruan tinggi adalah jumlah mahasiswa dan dosen asing di perguruan tinggi tersebut.

Menurut dia, hal itu bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga perguruan tinggi lain di beberapa negara. Dengan adanya mahasiswa dan dosen asing bisa manambah semangat dan keberagaman di suatu universitas.

“UMY untuk mencapai slogan muda mendunia perlu menambah mahasiswa dan dosen asing. Muda mendunia bukan hanya kata penghias, tetapi juga sebagai semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan Indonesia sesuai dengan komitmen Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya