SOLOPOS.COM - Tampilan akun pengunggah data personel Polri dibatasi di Twitter.

Solopos.com, JAKARTA – Database anggota Polri diumbar secara gratis di media sosial, Rabu (17/11/2021), oleh akun @son1x777. Akun tersebut ditangguhkan oleh Twitter dan Bareskrim menyatakan tengah mengusut dugaan peretasan sistem computer dan pencurian data.

Berdasarakan penelusuran Solopos.com, Kamis (18/11/2021), kasus dugaan kebocoran data itu mencuat setelah akun @son1X777 mengunggah tautan. Akun itu mengunggah data dengan tajuk Polri- Indonesian National Police Hacked, 28k logins and personal information leaked”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Versi Lapan: Soloraya Bisa Lihat Gerhana Bulan Sebagian 19 November

Dilansir Suara.com, Kamis, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri tengah mengusut dan mendalami dugaan peretasan sistem komputer dan pencurian data yang diduga data anggota Polri oleh peretas asal Brasil. “Ya, sedang ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim. Nanti kalau sudah ada updatenya diinfokan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Peretas asal Brasil yang menamai dirinya son1x dalam akun Twitternya mengaku telah berhasil membobol data pribadi anggota Polri beserta orang-orang terdekatnya keluarganya. Sementara menurut pakar, aksi peretas ini bertujuan untuk mencari reputasi.

Baca Juga: Microsoft Luncurkan Kawasan Pusat Data di Swedia

Dilansir Liputan6.com, tujuan itu sebagaimana disampaikan pakar keamanan siber, Pratama Persadha. “Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist, sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, atau pun untuk melakukan perkenalan tim hacking-nya,” kata Pratama melalui keterangan tertulisnya, Kamis.

Menurut pantauannya, dua database yang diunggah itu berisi banyak informasi penting bermuatan data pribadi personel kepolisian. Pratama menyebut data personil Polri yang bocor antara lain nama, nrp, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon.

Baca Juga: Meta, Induk Facebook Digugat $100 Miliar

“Terdapat juga kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman selesai, tanggal binlu selesai. Kemungkinan data yang bocor ini merupakan data dari pelanggaran yang dilakukan oleh personil Polri,” ucapnya menambahkan.

Pratama juga menyebut sebelumnya Polri juga berkali-kali diretas. Mulai diretas untuk diubah tampilannya (deface), diretas untuk situs judi online sampai peretasan pencurian database personilnya. Sebagai informasi, akun pengunggah database Polri itu juga terdeteksi sebagai pelaku deface website Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya