SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/thinkarete.com)

Ilustrasi (google/thinkarete.com)

JAKARTA--Osteoporosis atau penurunan kepadatan tulang dikenal sebagai salah satu penyakit yang menghantui perempuan, khususnya perempuan yang sudah menopause. Namun penelitian kini mengatakan tidak hanya lansia, ibu menyusui dan perempuan yang belum menopause pun berisiko.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penelitian menunjukkan bahwa penurunan kepadatan tulang sering terjadi selama masa perimenopause [tahun transisi menopause], yang dimulai pada usia 40-an. Risiko ini semakin parah dengan banyaknya perempuan berusia 20-an dan awal 30-an yang tidak menjaga kesehatan tulangnya karena gaya hidup yang tidak sehat.

“Kebanyakan perempuan berhenti minum kalsium dan vitamin suplemen setelah melahirkan, padahal ini justru salah. Mereka tetap perlu mengganti asupan kalsium yang hilang saat melahirkan dan saat menyusui,” ujar dr Ramneek Mahajan, seorang ahli bedah sendi, seperti dikutip dari Times of India, Selasa (14/5/2013).

Perempuan usia 40-an harus lebih banyak olahraga untuk menjaga aliran darah tetap lancar dan menjaga kesehatan tulang. Menurut dr Mahajan, usia 40-an juga merupakan fase ketidakseimbangan hormon yang berakibat pada gangguan penyerapan kalsium. Oleh karena itu, perempuan membutuhkan suplemen tambahan dalam fase ini. Ahli gizi saat ini berpendapat konsumsi susu saja tidak cukup.

“Penyerapan kalsium dari susu bisa dikatakan rendah. Tambahkan sayuran, buah-buahan, susu kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak ikan untuk membantu mencegah timbulnya osteoporosis,” ungkap Rachna Chhachhi, ahli terapi gizi.

Para ahli juga merekomendasikan biji wijen sebagai sumber tidak hanya kaya kalsium, tetapi juga magnesium, fosfor, serat, vitamin B1, seng dan zat besi. Tidak ada yang lebih baik dari sumber alami.

Selain memperbaiki asupan makanan, olahraga juga penting untuk menghindari risiko penyakit ini. Latihan keseimbangan dapat membantu memperkuat otot kaki , misalnya dengan melakukan tai chi, yang dikenal dapat mengurangi risiko jatuh.

“Berjalan dan bersepeda adalah latihan terbaik untuk perempuan yang ingin menghindari risiko osteoporosis. Selain itu, yoga juga dapat membantu jika dilakukan di bawah bimbingan yang tepat. Yoga dapat membantu perempuan meraih kembali energi positif dalam dirinya,” ujar dr Mahajan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya