SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Peredaran narkoba di Jogja dipetakan, hasilnya Gondokusuman menjadi target

Harianjogja.com, JOGJA: Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menggelar Rapat Koordinasi Pemetaan Kawasan Rawan dalam Rangka Pemberdayaan Anti Narkoba di Kawasan Rawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam rapat yang digelar di Ruang Pertemuan Unit IX Komplek Kepatihan Selasa (26/1/2016) itu Kecamatan Gondokusuman akan menjadi sasaran pemberdayaan Kawasan Rawan Perkotaan di Jogja.

Keputusan itu diambil berdasarkan hasil diskusi dan pemaparan yang disampaikan Kasat Narkoba Polresta Jogja, Kompol Sugeng Riyadi. Sugeng memaparkan selama 2015 di DIY terdapat 53 laporan kasus penyalahgunaan Narkoba, meningkat 43% dari tahun sebelumnya yang hanya 37 kasus.

Dari jumlah itu, 20 diantaranya terjadi di kota Jogja. Jumlah itu sekaligus membuat Jogja sebagai kota dengan laporan penyalahgunaan narkoba tertinggi selama 2015 dibandingkan dengan empat kabupaten lainnya. Wilayah Gondokusuman menjadi area paling rawan dengan sembilan kasus diantaranya terjadi di wilayah itu.

Meningkatnya kasus laporan penyalahgunaan narkoba ini pun mendapatkan tanggapan beragam dari peserta diskusi yang berasal dari perwakilan 14 kecamatan dan Dinas terkait di kota Jogja.

Kepala BNNP DIY, Soetarmono mengatakan dalam diskusi itu mereka sepakat untuk memetakan beberapa kawasan rawan penyalahgunaan narkoba. Untuk 2016 ini, wilayah Gondokusuman menjadi target.

“Karena faktanya 2015 salah satu daerah rawan narkoba ada di kecamatan Gondokusuman, jadi lokasi itu akan jadi lokasi pemberdayaan,” ujar dia.

Sugeng Riyadi menyepakati hasil diskusi itu. Menurutnya pihaknya akan bertindak untuk melakukan berbagai langkah dalam mencegah kasus penyalahgunaan narkoba. Tak hanya melalui langkah penangkapan, namun juga langkah himbauan, pencegahan serta rehabilitasi.

Dia mencatat selama 2015 ini terjadi tren peningkatan jumlah bandar dan kurir, namun jumlah pelaku berdasarkan catatan laporan kasus menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk imbauan kami banyak mensosialisasikan bahaya narkoba dengan poster, pamflet atau pembinaan. Sementara langkah preventif kami lakukan dengan razia ke berbagai tempat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya