SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Reuters

Peredaran narkoba Jogja masih saja dilakukan Fahrur Rozi, bahkan saat dia mendekam di dalam lapas.

Harianjogja,com, SLEMAN – Masih ingat dengan Fahrur Rozi? Seorang pemilik pabrik sabu di Puri Tamanan Indah, Banguntapan, Bantul yang digrebek Ditresnarkoba Polda DIY pada 2014 silam. Meski sudah menjadi narapidana Lapas Narkotika II Pakem, Sleman tapi tak berhenti berbisnis sabu. (Baca Juga : NARKOBA DI LAPAS : Inilah Operator di Balik Lapas)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fahrur Rozi justru menjadi bandar narkoba di dalam Lapas Pakem, bahkan mengendalikan sejumlah sipir untuk menjadi kurirnya. Salahsatu sipir yang berhasil ‘dipinang’ Fahrur, yaitu Singgih Hatmoko, warga Kemutug, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Ia sudah ditangkap Satresnarkoba Polres Sleman. Kini Fahrur Rozi kembali menemui babak baru dengan dipindahkan pemenjaraannya ke Lapas Cebongan, Sleman.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cebongan, Sleman, Supriyanto menjelaskan Fahrur Rozi dipindah dari Lapas Narkotika Pakem ke Lapas Cebongan, Mlati sejak Senin (16/2/2015) lalu. Pemindahan itu dilakukan sebagai upaya untuk menetralisir agar Fahrur Rozi tidak mempengaruhi warga binaan lainnya atau sipir lain yang ada di dalam Lapas Narkotika.

“Karena sebelumnya terlibat kasus bahwa dia memesan melalui sipir tersebut,” ungkapnya saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (19/2/2015).

Ia menambahkan di Lapas Cebongan saat ini narapidana tersebut di tempatkan pada ruang Masa Pengenalan Lingkungan atau Mapenaling. Ruang tersebut memang secara khusus untuk Fahrur Rozi, sehingga ia tidak dapat secara bebas berkomunikasi dengan warga binaan lain. Ruang tersebut sejenis ruang isolasi.

Dengan adanya napi kasus narkoba seperti Fahrur Rozi, pihaknya memberikan pengamanan dan pengawasan secara khusus. Apalagi melihat sepak terjangnya ia tergolong sebagai operator bahkan disebut-sebut mampu membuat sabu. Pihaknya juga akan memperketat sejumlah tamu yang akan mendatangi Fahrur Rozi.

“Karena kasus narkoba memang SOP-nya demikian, jadi pengawasan kami tentu ekstra,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya