SOLOPOS.COM - Capture video animasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (Youtube/Polri TV Radio)

Solopos.com, JAKARTA –– Percakapan terakhir antara Ferdy Sambo dengan Brigadir J sebelum penembakan akhirnya terungkap.

Ada dua kalimat yang disampaikan Brigadir J kepada atasannya sebelum dieksekusi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua kalimat berupa pertanyaan itu pun sampai saat ini tidak terjawab. Malahan jawabannya berupa tembakan yang membuat Brigadir J meregang nyawa.

Sebagaimana diketahui, penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) terjadi mulai pukul 17.12 WIB.

Dalam video animasi yang dirilis Polri, Rabu (31/8/2022), sebelum menembak, Ferdy Sambo sempat mengungkapkan kemarahannya kepada Brigadir J yang disebut-sebut sebagai ajudan kesayangan.

Baca juga : Pengacara Bantah Isu Putri Sambo & Kuat Ma’ruf Selingkuh

Pada saat itu, Ferdy Sambo (FS) dan tiga tersangka lainnya, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma’ruf (KM) berkumpul di ruang tengah dekat meja makan.

Sementara posisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat berada di samping tangga, tepat di depan pintu.

Saat itulah Ferdy Sambo meluapkan emosi kepada Brigadir J. “Kenapa kamu tega berbuat kurang ajar ke ibu?” tanya Ferdy Sambo lagi.

Menurut Ferdy Sambo, Brigadir J menjawab pertanyaan itu dengan nada menantang. “Tega apa komandan?” tanya Brigadir J menurut penuturan FS.

“Kamu tega sekali sama saya. Kamu kurang ajar sekali sama saya,” kata Sambo. “Kurang ajar apa komandan?” jawab Brigadir J.

Baca juga : Peran AR, Ajudan Lain Ferdy Sambo di TKP Pembunuhan Brigadir J

Penembakan Brigadir J

Merasa Yosua alias Brigadir J tak mau mengakui perbuatannya dan menantang dirinya, Ferdy Sambo pun mengeluarkan perintah kepada Richard Elizer.

“Hajar Chard,” kata Ferdy kepada penyidik yang memeriksanya. Menurut Ferdy, Richard kemudian melepaskan tembakan dari jarak sekitar dua meter sebanyak lima kali.

Sementara berdasarkan video animasi Polri, FS pun kemudian berteriak kepada RE untuk segera melepaskan tembakan. “Woi kamu tembak, kau tembak cepat. Cepat woi kau tembak,” kata FS.

Dalam posisi itu, RR dan KM sama-sama berdiri di belakang FS dan RE. Brigadir J tampak memohon ampun kepada RE yang menodongkan senjata api. Tidak ada adegan Brigadir J bersimpuh sambil memegang bagian belakang kepalanya.

Baca juga : 2 Menit Sebelum Ditembak, Brigadir J Telepon Seseorang di Taman Rumah Sambo

Brigadir J tampak menangkupkan tangan dan setengah membungkuk memohon ampun ke arah FS dan RE. Namun, RE langsung menarik pelatuk dan melepaskan tembakan sebanyak tiga atau empat kali ke arah Brigadir J.

Satu peluru menembus dada kanan, satu menembus rahang kiri dan satu lainnya melukai lengan kiri. Seketika itu juga Brigadir J jatuh tersungkur dengan posisi telungkup bersimbah darah di samping tangga.

FS kemudian menembak ke arah Brigadir J yang sudah jatuh tersungkur. Tembakan itu menembus bagian belakang kepala Brigadir J.

Baca juga : Hasil Rekonstruksi: Kronologi Penembakan Brigadir J di Duren Tiga

Selanjutnya FS menembak ke arah tembok, tangga, dan lemari untuk mengelabuhi seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak, bukan penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinasnya. Total ada tujuh peluru yang dilepaskan dari pistol yang dipegang FS.

Setelah penembakan Brigadir J selesai, FS menjemput PC di dalam kamar. Mereka lantas keluar rumah.

PC keluar rumah didampingi KM dan masuk ke mobil yang disopiri RR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya