SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

Perbankan Jogja tahun lalu menunjukkan kinerja yang membaik.

Harianjogja.com, JOGJA — Kinerja perbankan di DIY pada 2016 menunjukkan kondisi yang terus membaik. Pertumbuhan kredit perbankan yang mengalami peningkatan menjadi penopang kondisi perbankan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY, Budi Hanoto pekan lalu. Kredit perbankan DIY pada triwulan IV 2016, pertumbuhannya mencapai 9,99% secara year on year. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 7,24%.

“Kami melihat di DIY, kondisi perbankan akan ditopang pada kredit, karena angkanya mengalami peningkatan yang baik,” ujar Budi.

Pertumbuhan aset perbankan juga menunjukkan kondisi yang baik. Peningkatan aset perbankan mengalami pertumbuhan dari triwulan sebelumnya, yakni 10,06% menjadi 11,26%. Kendati kondisi aset dan kredit mengalami pertumbuhan yang baiik, namun tidak dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada triwulan IV, pertumbuhan DPK hanya mencapai 9,69%.

“DPK tampak sedikit turun, tetapi tidak masalah. Konsisi rasio Non Performing Loan [NPL] cenderung turun, sehingga menunjukkan risiko kreditnya membaik dibanding periode sebelumnya,” jelas Budi.

Rasio NPL perbankan DIY secara year on year, menunjukkan penurunan dari 3,16% menjadi 2,61%. Angka tersebut masih berada di bawah ambang batas yang ditetapikan yakni sebesar 5%.

“Penurunan ini baik, artinya kolektabilitas semakin membaik, sehingga secara keseluruhan kondisi keuangan lebih sehat,” papar Budi.

Budi menambahkan fungsi intermediasi yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) juga menunjukkan peningkatan. Hal itu tercermin dari meningkatnya rasio LDR dari 62,33% pada triwulan sebelumnya menjadi 63,52% pada triwulan IV.

Prospek pertumbuhan ekonomi DIY ke depan akan menunjukkan performa yang baik, apabila DPK dapat tumbuh antara 9% sampai 11%. Sedangkan pada kredit perbankan, dengan angka pertumbuhan 10% sampai 12% dapat menopang pertumbuhan ekonomi DIY dengan lebih baik ditahun-tahun mendatang.

“Dengan pertumbuhan DPK dan kredit yang seperti itu, maka pertumbuhan ekonomi DIY akan baik,” imbuh Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya