SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah (JIBI/Solopos/Antara)

Perbankan Jatim beramai-ramai menggarap dana murah alias CASA dari pihak ketiga.

Madiunpos.com, SURABAYA — Perbankan milik pemerintah maupun swasta di Jatim beramai-ramai mengincar dana murah dalam dana pihak ketiga (DPK). Dana murah atau current account saving account (CASA) itu dihimpun melalui berbagai cara, antara lain peningkatan kualitas pelayanan e-Channel, pengadaan mobil kas keliling, pembukaan rekening tabungan pelajar, hingga menjadi mitra Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu bank yang mendongkrak pasokan dana murah di Surabaya, ibu kota Jatim, adalah PT Bank Victoria International Tbk. Bank swasta berkode emiten BIVC ini menargetkan komposisi dana murah hingga 15%-18% pada akhir tahun ini. Adapun salah satunya melalui pengadaan mobil kas keliling di beberapa titik strategis di ibu kota provinsi Jawa Timur itu.

Director of Treasury and Retail Banking Bank Victoria Andrew Haswin mengatakan ekspansi kantor cabang di kota terbesar kedua di Indonesia ini dinilai belum maksimal untuk menghimpun dana murah. Pasalnya, Bank Victoria hanya memiliki satu kantor cabang di kawasan Darmo.

“Satu unit kantor cabang tersebut belum maksimal dalam menghimpun CASA [current account saving account] karena Surabaya ini jangkauannya luas sekali. Oleh karena itu kami inisiasi program mobil kas keliling,” katanya seusai peluncuran Mobil Kas Keliling Bank Victoria di Surabaya, Kamis (10/12/2015). Dia mengakui pengadaan mobil kas keliling menghemat beban biaya pembukaan kantor cabang baru yang ditaksir Rp15 miliar per unit. Hal itu dikhawatirkan akan mengurangi laba perusahaan.

Kas Keliling Madiun
Pengoperasian mobil kas keliling di Surabaya merupakan proyek pertama dalam skala nasional yang nantinya akan diikuti di kota lain di Jawa Timur seperti Gresik, Jombang dan Madiun. “Mobil kas ini beroperasi di titit-titik strategis di Surabaya untuk melayani nasabah di Kota Pahlawan. Satu minggu ini mobil kas akan ada di daerah Kertajaya, dan minggu depannya akan ada di kawasan Tunjungan.” Jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan Bank berkategori BUKU II ini, Dana Pihak Ketiga per September 2015 mencapai Rp15,4 triliun. Adapun komposisi dana murah dibandingkan dana mahal masih terbilang kecil yaitu 11%:89%. “Komposisi dana murah akan kami naikkan menjadi 15%-18% dengan target DPK Rp16,5 triliun hingga akhir Desember,” ujarnya.

Seiring dengan meningkatnya dana murah, pihaknya juga mengatrol peningkatan jumlah nasabah hingga 50.000 nasabah di peujung tahun. Adapun nasabah Bank Victoria secara nasional per 30 September 2015 mencapai 48.000 nasabah atau mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah nasabah pada 2014 sebanyak 24.000 nasabah.

Dia menambahkan pihaknya tidak terlalu agresif mengeruk DPK. “Target yang kami patok tidak terlalu agresif, yang penting volume meningkat dan cost of fund nya turun, kami lebih mengejar kualitas aset.”

Masih mengutip laporan keuangan, aset Bank Victoria hingga 30 September 2015 mencapai Rp19,98 triliun. Adapun target aset yang dipatok hingga akhir tahun senilai Rp22,2 triliun. Target aset tersebut merupakan konsolidasi dengan anak perusahaanya yaitu Bank Victoria Syariah yang diharapkan menyumbang Rp1,3 triliun.

Jaring Pondok Pesantren
Setali tiga uang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membidik dana murah  melalui aktivasi tabungan simpanan pelajar atau SimPel di sejumlah sekolah dan pondok pesantren di Surabaya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan kendati jumlah dana yang dihimpun melalui SimPel terbilang kecil, pihaknya ingin menambah porsi CASA dalam DPK menjadi 63% pada akhir tahun. Adapun porsi CASA per 30 September menyumbang 60,9% dari total DPK.

“Target dana murah yang dihimpun dari Simpel, yaitu Rp50 miliar skala nasional. Jawa Timur, khususnya Surabaya diharapkan berkontribusi 30%,” ujarnya di Surabaya belum lama ini.

Laporan keuangan perseroan menyebutkan DPK bank berkode emiten BBNI pada sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp349,44 triliun atau tumbuh 13,3% dibandingkan dengan posisi  yang sama tahun lalu Rp308,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya