SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Harian Jogja-Reuters)

Solopos.com, SOLO – Perbankan dan pengusaha sama-sama optimis pemulihan ekonomi akan berjalan baik hingga akhir 2021. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia tumbuh positif pada triwulan III 2021 meskipun melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya.

Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 3,51% year over year growth (yoy). Angka itu lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 7,07% yoy.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Akselerasi Inklusi Keuangan Ponpes Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Kalau di internal Bank Mandiri, [serapan pembiayaan] pada triwulan ketiga terganggu PPKM pada Juli dan Agustus. Jadi, angkanya gak begitu bagus. Begitu masuk Oktober dan November, sudah terlihat meningkat,” ujar Vice President Bank Mandiri Area Solo, Ony Suryono Widodo, dalam Focus Group Discussion (FGD) Virtual bertema Sinergi Pengusaha-Perbankan Jaga Pemulihan Ekonomi yang disiarkan secara livestreaming di kanal Youtube Solopos TV, Senin (6/12/2021).

Ony menyebut tanda-tanda adanya pertumbuhan ekonomi pada triwulan keempat sudah terlihat sejak Oktober hingga November. Berkurangnya kasus positif, kembali menggeliatnya perekonomian pasar, pengguna jalan tol meningkat, ramainya rest area hingga sudah bukanya sejumlah tempat wisata dan lain-lain menjadi indikator ekonomi tumbuh membaik.

“Saya rasa pada triwulan keempat, kita lebih optimis. Walau nanti dibayangi PPKM level 3, teman-teman pelaku usaha dan perbankan sudah siap untuk mengantisipasinya,” papar Ony.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 3,51%, Kemenkeu Menilai Begini

Meningkatnya permintaan dan penawaran terhadap barang turut memengaruhi tingkat pengajuan kredit pembiayaan di perbankan baik di sektor produktif maupun sektor konsumtif. Di sektor produktif, sejumlah pelaku usaha mulai berani memutar modal yang diakses dari perbankan. Di sektor konsumtif, ada peningkatan pada sektor kredit pembiayaan kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah (KPR) hingga penggunaan kartu kredit.

“Kalau dirinci, pertumbuhan kredit pembiayaan untuk Solo paling besar untuk industri pengolahan. Disusul perdagangan besar dan eceran. Komsumsi rumah tangga juga tumbuh, pertumbuhan kredit [konsumsi rumah tangga] lumayan tinggi di angka 4%. Ada juga sektor pertanian, peternakan dan kehutanan, tumbuh lumayan,” jelas Ony.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kadin Solo, David R. Wijaya, mengatakan wabah Covid-19 memberi dampak yang luar biasa bagi pelaku usaha selama hampir 1,5 tahun. Penutupan tempat usaha hingga pemutusan hubungan kerja [PHK] karyawan terpaksa dilakukan karena pelaku usaha kelimpungan menghadapi pandemi.

Baca Juga: Tahun 2022 Jadi Golden Moment untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

“Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik. PPKM sudah mulai dilonggarkan, kasus Covid-19 juga sudah turun. Mudah-mudahan tidak ada lagi peningkatan kasus sampai akhir tahun. Kondisi sekarang cukup kondusif sehingga kami optimistis perkembangan dunia bisnis akan membaik. Kita masih punya optimis hingga akhir tahun ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya