SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Maidi, bersama puluhan anak-anak memanen ikan di kolam budi daya di kompleks Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat, Kamis (6/10/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun memberikan voucer belanja kepada warganya yang memiliki anak stunting. Bantuan belanja tersebut akan diberikan setiap sepekan sekali dengan nilai Rp300.000.

Pemberian voucer belanja bagi anak stunting itu sebagai kebijakan terbaru dari Pemkot Madiun untuk mengatasi menekan angka stunting. Bukan hanya itu, ibu hamil yang rawan juga akan mendapatkan perhatian khusus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ibu-ibu yang punya anak stunting itu tidak bolek mikir belanja. Setiap Minggu [pekan] akan dikasih voucer belanja. Nanti voucer belanja itu digunakan untuk membeli beras, telur, vitamin, buah, dan sayur. Ini untuk memperbaiki gizi anak stunting,” jelas Maidi seusai panen ikan di kompleks Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Kamis (6/10/2022).

Bantuan voucer belanja tersebut akan diberikan hingga empat bulan ke depan. Harapannya, bantuan tersebut bisa memperbaiki kebutuhan gizi anak stunting.

Baca Juga: Jadi Perguruan Silat Besar di Indonesia, Ini Perbedaan PSH Terate & PSH Winongo

“Setiap pekan, para ibu-ibu yang punya anak stunting juga dikumpulkan untuk diberi arahan mengenai pengolahan menu makanan bergizi,” katanya.

Bukan hanya diberi bantuan belanja, lanjut dia, Pemkot juga menerjunkan dokter untuk mengecek kondisi kesehatan anak-anak stunting secara keliling.

Maidi juga menyampaikan mengenai pentingnya anak-anak makan ikan. Untuk itu, Pemkot juga memberikan diskon senilai 50% untuk pembelian ikan. Masyarakat bisa membeli ikan diskon separo harga itu di Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko Madiun.

“Itu subsidi ikan diberikan khusus kepada warga yang membeli ikan di pasar dengan syarat harus membawa anak,” ujar dia.

Baca Juga: Wali Kota Madiun Canangkan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

Menuturnya, anak-anak memang harus sedari dini dikenalkan dengan ikan. Selain harganya murah, ikan juga memiliki kandungan gizi tinggi.

Maidi juga mengajak puluhan anak-anak untuk memanen ikan bersama di kolam budi daya ikan yang ada di kompleks Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Kamis pagi. Terlihat anak-anak bersemengat untuk menangkap ikan nila di kolam tersebut.

Bukan hanya anak-anak, Wali Kota Madiun beserta Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya, serta Ketua Forikan Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi juga terlihat antusias menangkap ikan.

“Angka konsumsi ikan kita 31 kg/kapita. Targetnya kita naikkan bisa 57 kg/kapita,” jelasnya.

Baca Juga: Suporter yang Terdampak saat Tragedi Kanjuruhan Diminta Periksa Kesehatan

Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Sesuai data, angka pravelinsi stunting Kota Madiun dari tahun ke tahun memang menunjukkan penurunan.

Pada 2017, prevelensi stunting di Kota Madiun berada di angka 14,31 lalu pada 2018 di angka 11,84, tahun 2019 mengalami penurunan 11,32, kemudian pada tahun 2020 di angka 8,9, dan 2021 berada di angka 7,4.

“Saat ini jumlah anak stunting di Kota Madiun menurun terus. Dari 667 anak, kini tinggal 512 anak. Kita tekan terus,” ujarnya.

Mengenai anggaran yang disiapkan untuk penanganan stunting, Maidi menjelaskan anggaran yang disediakan mencapai Rp5,4 miliar. Anggaran tersebut diambil dari APBD Kota Madiun. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya