SOLOPOS.COM - Warga di wilayah lereng Merapi di perbatasan Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil air dari sumber Bebeng, Rabu (15/10/2014). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama Paguyuban Bebeng melakukan uji coba mengalirkan air ke permukiman warga. (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Air dari sumber Bebeng, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY ditargetkan bisa kembali mengalir ke rumah warga di wilayah Sleman dan Klaten sebelum akhir tahun. Sebanyak dua truk tangki hingga kini masih disiagakan untuk mengantisipasi ketika warga mulai mengalami krisis air bersih.

Pipa induk dari sumber air Bebeng rusak diterjang banjir yang terjadi di wilayah lereng Gunung Merapi pada Rabu (1/12/2021). Peristiwa itu mengakibatkan sambungan air bersih untuk 15.000 warga di wilayah lereng Merapi Sleman dan Klaten macet.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di Klaten, air dari Bebeng dimanfaatkan warga di tiga desa yakni Balerante, Panggang, serta Sidorejo. Pengelolaan pemanfaatan air dari Bebeng dilakukan oleh paguyuban warga lereng Merapi di dua kabupaten bernama Guyub Bebeng.

Baca Juga: Sempat Protes Hasil Seleksi Kadus Gayam Wonogiri, Peserta Akhirnya Menerima

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, mengatakan aktivitas perbaikan sumber air Bebeng masih terus dilakukan. Aktivitas vulkanik Merapi berupa guguran awan panas tak memengaruhi proses perbaikan sambungan air dari sumber Bebeng.

“Memang benar ada luncuran ke arah Bebeng. Tetapi itu bukan di Umbul Bebeng yang sedang dalam pekerjaan [perbaikan sambungan air bersih]. Itu yang dimaksud di Kali Bebeng yang berada di Magelang,” kata Jainu yang juga pengurus Guyub Bebeng saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (13/12/2021).

Jainu menuturkan hingga kini proses perbaikan masih fokus mencari bak utama. Pascaerupsi 2010, bak utama Bebeng tertutup material erupsi Merapi. Air yang dimanfaatkan selama ini merupakan air limpahan. Gegara banjir pada awal Desember, material yang semula menimbun bak utama terkikis terbawa arus air.

Baca Juga: Cegah Covid-19 saat Nataru, Uji Petik Siswa-Guru di Klaten Digencarkan

Selain  mencari bak utama sumber Bebeng, proses perbaikan masih dalam tahap penggantian dan penyambungan pipa lantaran pipa sebelumnya rusak dan hanyut terbawa banjir. “Untuk pengadaan pipa sempat terkendala karena tidak semua toko menjual. Akhirnya kemarin langsung pesan ke pabriknya dan pipa sudah datang. Kami terkendala alat penyambung pipa karena ternyata tidak banyak yang punya,” kata dia.

Jainu menjelaskan proses perbaikan terus dilakukan pengurus paguyuban dengan berbagai pihak. Ditargetkan, perbaikan sambungan air dari Bebeng bisa rampung pada Desember ini. “Kami targetkan dengan teman-teman Guyub Bebeng mungkin sebelum akhir bulan ini sudah selesai,” kata dia.

 

Pemulihan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan saat ini proses perbaikan sambungan air dari Bebeng masih dalam tahap pembersihan dan pemulihan. Selain paguyuban, perbaikan itu dibantu dari BPBD Sleman dan BPBD Klaten. “Dari BPBD Klaten berusaha mengupayakan dukungan pembersihan dengan menyewa alat berat,” jelas dia.

Baca Juga: Datangi DPRD Boyolali, Pemuda Pancasila Sampaikan 2 Tuntutan

Winoto mengatakan hingga kini air dari Bebeng belum bisa dimanfaatkan warga. Untuk sementara, warga mengandalkan sisa air yang ada pada tampungan serta air hujan.

Winoto menjelaskan dua truk tangki BPBD juga sudah disiagakan di wilayah Kemalang jika sewaktu-waktu warga terutama yang tinggal di tiga desa pengguna air Bebeng membutuhkan bantuan air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya