Solopos.com, KLATEN – Perbaikan saluran irigasi melalui Program Percepatan dan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahap pertama 2021 rampung. Proyek yang merupakan inisiasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tersebut dilakukan di 25 lokasi yang tersebar di 25 desa di Klaten pada tahap pertama 2021.
Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSBS, Naryo Widodo, mengatakan jumlah total kegiatan program P3-TGAI tahun ini di wilayah Klaten terdapat di 27 desa. Dari jumlah itu, kegiatan di 25 desa dipastikan sudah selesai 100 persen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Tinggal dua lokasi yang masih berjalan dengan harapan kami di Desember nanti sudah selesai,” kata Naryo seusai serah terima hasil pekerjaan P3-TGAI tahap I di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Klaten Landai, Polanharjo Tetap Optimalkan Tempat Isoter
Kegiatan P3-TGAI dilakukan dengan perbaikan saluran irigasi tersier. Setiap lokasi rata-rata memperbaiki 300-600 meter saluran irigasi tersier. Di Klaten, kegiatan itu bisa menyerap tenaga kerja sekitar 536 orang yang merupakan warga atau petani di sekitar lokasi saluran irigasi yang diperbaiki.
Jumlah itu setara dengan sekitar 22.000 jam satu orang bekerja. “Anggaran yang disepakati di satu lokasi kira-kira Rp190 juta. Sehingga total Rp5,4 miliar,” kata Naryo.
Naryo menjelaskan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendukung swasembada pangan. Selain itu, kegiatan tersebut untuk mendukung upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Disebut Ada Makhluk Gaib, Tiang Proyek Jembatan Nambangan Gagal Dicabut
“Sehingga bukan hanya menerima manfaat pembangunan, namun juga turut andil dan mendapatkan manfaat berupa peningkatan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan,” kata Naryo.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan program yang dilaksanakan oleh BBWSBS diharapkan bisa menunjang peningkatan produksi pertanian yang merupakan sektor unggulan di Klaten.
“Tentu program ini ikut mendukung peningkatan produktivitas di sektor pertanian yang juga merupakan sektor unggulan di Klaten. Kami berharap program ini diperluas sehingga semakin banyak desa di Klaten yang mendapatkan manfaat serupa,” paparnya.